Cuaca dan Lahan Jadi Kendala Proyek Tol Trans Sumatera

Pekerja sedang mengerjakan proyek jalan tol Trans Sumatera
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

VIVA.co.id – Direktur Jalan Tol PT Hutama Karya, Bambang Pramusito mengatakan, progres pembangunan empat ruas jalan tol Trans Sumatera sampai saat ini terus berjalan.

LMAN Kucurkan Rp650 Miliar untuk Pembebasan Lahan Tol Binjai-Langsa

Dia menyebut, ruas Medan-Binjai sampai saat ini paling mencolok progresnya, walaupun diakuinya pembangunan cukup terkendala oleh masalah cuaca.

"Target kami dua sesi, mulai dari arah Binjai ke Medan. Problem kami enggak ada, pinjaman juga jalan terus. Equity (ekuitas) dan pinjaman dari PT SMI itu sudah enggak ada masalah. Hanya, sekarang ini kita harus berpacu dengan cuaca saja," kata Bambang dalam diskusi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Jumat 18 November 2016.

Jokowi Resmikan Jalan Tol Binjai-Stabat, Intip Spesifikasi Tolnya

Bambang memastikan, jika tidak ada kendala berarti, diharapkan ruas tol tersebut bisa cepat selesai. Sehingga, secara total sudah bisa terkoneksi pada Desember 2017 mendatang.

Sementara itu, untuk ruas Palembang-Indralaya, Bambang berharap, ruas tol itu sudah bisa rampung pada April 2017. "Walaupun di Peraturan Presiden (No.100/2014) harusnya kan 2019," ujarnya.

Jokowi Resmikan Jalan Tol Penghubung Sumatera Utara dan Aceh

Dia berharap, total sesi 1 Palembang-Indralaya ini sudah bisa selesai pada Agustus 2017. Sebab, masih terdapat sejumlah kendala terkait dengan pembebasan lahan.

Sebab, sebagian lahan yang akan dibebaskan itu berada di wilayah hutan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), serta sejumlah lahan lainnya milik penduduk adat setempat.

"Karena, masih ada masalah pembebasan lahan seperti di hutan milik Kementerian LHK, dan para penduduk adat di wilayah itu yang kita enggak bisa gegabah. Harus ada legal opini dari Kejaksaan, kemudian dilakukan pendataan dan dicek ulang," kata Bambang.

"Karena, kami ini semuanya memang dikawal oleh Kejaksaan, untuk menggarap proyek-proyek prioritas semacam ini. Penting untuk melihat, apakah pembangunan ini dilakukan dengan benar dan di kemudian hari tidak ada masalah," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya