Awal Pekan, IHSG Ditutup Melemah

Papan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/OJT/Feronike Rumere

VIVA.co.id – Perdagangan indeks harga saham gabungan ditutup turun pada penutupan sesi akhir awal pekan ini, Senin, 21 November 2016. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia IHSG ditutup turun 21,79 poin (0,42 persen) ke level 5.148, setelah bergerak di antara 5.130-5.158.

Berbalik Menguat, IHSG Ditutup Kembali ke Zona Hijau pada Level 5.016

Sementara di pasar valuta asing, Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp13.438.

Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang mengatakan, jatuhnya pergerakan IHSG hari ini lantaran pengaruh dari faktor global dan perkiraan kenaikan suku bunga The Fed di akhir tahun ini.

Cenderung Fluktuatif, IHSG Berpotensi Menguji Level 5.000

"Dan ketegangan politik dalam negeri akibat ulah satu orang, sehingga merepotkan satu negara. Ini menjadi faktor IHSG turun," tuturnya di Jakarta.

Situs RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp5,77 triliun dengan volume 10,95 miliar lembar saham. Sementara, perdagangan hari ini tercatat jual bersih sebesar Rp120,8 miliar.

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar Bursa dan IHSG Naik

Sebanyak 129 saham naik, 167 saham turun, dan 108 saham tidak bergerak. Sementara delapan sektor melemah dari total sepuluh sektor. Pelemahan terbesar dialami oleh sektor pertambangan yang melemah sebesar 1,2 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang naik sebesar 0,77 persen, indeks Kospi di Korsel turun sebesar 0,43 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong naik sebesar 0,06 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,23 persen, indeks DAX di Jerman naik 0,01 persen, dan indeks CAC di Perancis turun 0,06 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya