Dari Racikan Sendiri Hasilkan Waralaba Bernilai Jutaan

Waralaba Wakawaka
Sumber :
  • Shintaloka Pradita Sicca / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Piala Dunia 2010 menjadi inspirasi Cintra (42) dan Suhendra (46) untuk membuat brand pada martabak mini dengan racikan bumbu yang dibuat Cintra.  

Ekonomi UMKM Pasca Pandemi Covid-19

Keduanya, memulai usaha waralaba pada 2012. Kini martabaknya telah memperoleh 700 mitra yang terbesar di seluruh Indonesia. Lalu, pada 2015 mengembangkan usaha di bidang minuman dengan nama brand cool station, teh green canyon dan mc doger. Pada 2016 mengembangkan lagi di olahan jagung, dengan nama Rifato. 

Cintra mengatakan awal berwirausaha ia langsung berbentuk kemitraan dengan menyediakan gerai dengan harga Rp10 juta-20 juta. "Mitra pertama itu di Pasar Minggu, kemudian, di susul Padang, Pekanbaru," ucap Cintra kepada VIVA.co.id di JCC pada Jumat, 25 November 2016 lalu.

Pelaku UMKM Beri Hadiah Kalung untuk Istri Sandiaga Nur Asia

Waralaba Wakawaka

Saat ini dirinya telah memiliki kurang lebih 800 mitra dari empat produknya baik makanan dan minuman. Omzetnya sendiri jika ramai bisa mencapai Rp100 juta per bulan, kisaran standar Rp20 juta-Rp50 juta per bulan. 

DBS Indonesia Gandeng CARInih Bangun Ekosisten Digital UMKM

"Itu dari semua mitra enggak semua aktif, ada juga yang sekali dua kali order kemudian enggak ada kabar. Ada mungkin dari 800 mitra yang aktif 50 persennya," ujarnya. 

Ia menyebutkan bahwa sistem kemitraannya tidaklah bagi royalti. Sehingga, mitra hanya mengeluarkan dana untuk membeli kios dan brandnya. Selanjutnya, dirinya menerima pendapatan dari permintaan bumbu racija untuk empat produknya untuk diolah kemudian oleh mitra. 

Misalnya, bumbu pengembang martabak ia jual Rp20 ribu per bungkus, bumbu racikan beserta botol minuman milkshake untuk cool station Rp3.500. Sedangkan, untuk racikan teh untuk Green Canyon Rp5 ribu per bungkus bisa untuk 20 gelas. 

Saat ini, ia mempertimbangkan untuk membuat sistem royalti sebagai opsi untuk menghindari mitra yang tidak komitmen dan dapat meningkatkan pendapatan usahanya. 

"Kalau pakai royalti bisnis rasanya mudah berkembang, cepat lebih besar. Jadi, ada rencana mau pakai royalti. Tapi, mau pelajari dulu. Liat usaha lain bagaimana kalau pake royalti, berjalan lebih baik atau tidak," tuturnya. 

Selain itu, Cintra juga sedang menawarkan kemitraan baru dengan tawaran berbentuk cafe dan resto yang bernilai sekitar Rp160 juta-200 juta. "Mitra cukup bayar sekian dan sediakan tempat, nanti kami yang lengkapi segala isinya," kata dia. 

Pihaknya, saat ini telah mempromosikan produknya-produknya selain lewat pameran seperti acara Indonesia Franchise and SME Expo di JCC, promosi juga dilakukan melalui media sosial dan di situs www.franchisewakawaka.com. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya