- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id – Pengamat energi, Ari Soemarno menilai bahwa kenaikan tarif listrik dan penghapusan subsidi 900 volt ampere terhadap masyarakat mampu adalah hal yang wajar, dan justru berdampak baik kepada perekonomian.
Menurut mantan direktur utama PT Pertamina tersebut, penghematan anggaran dari pencabutan subsidi untuk golongan mampu 900 VA dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah.
"Jadi, subsidi listrik juga jangan lihat dampak negatifnya bahwa orang akan terbebani. Manusia itu akan menyesuaikan diri dengan kemampuannya, malah justru harus belajar menyesuaikan diri," kata Ari saat ditemui VIVA.co.id di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa 29 November 2016.
Ia juga meyakini bahwa kenaikan tarif listrik tidak akan berpengaruh besar kepada perekonomian Indonesia. Justru dengan penghapusan subsidi bagi golongan mampu akan memberikan keadilan bagi masyarakat yang tergolong tidak mampu.
"Saya rasa nilainya akan positif sekali. Masyarakat tidak akan terbebani. Ke inflasi mungkin enggak juga, kita lihat saja nanti," kata kakak kandung dari Menteri BUMN, Rini Soemarno, itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara memiliki kecenderungan untuk menaikkan tarif listrik pada Desember 2016 dengan perhitungan inflasi, nilai tukar rupiah, dan harga minyak dunia. Sementara itu, pada awal 2016, juga ada penghapusan subsidi bagi sebagian besar pelanggan rumah tangga mampu golongan 900 VA.