Tiga Menteri Keuangan Bicara Soal Antisipasi Krisis Global

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • Chandra G.A/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Tiga Menteri Keuangan dari berbagai periode menyatakan bahwa Indonesia masih tetap menghadapi risiko dilanda krisis ekonomi dunia di masa yang akan datang. Meski begitu, Indonesia harus mempersiapkan antisipasi, agar krisis ekonomi tidak menghantam Indonesia.

Ini 5 Tips Atur Keuangan Keluarga untuk Hadapi Krisis Ekonomi

Menurut mantan menteri keuangan periode 2001-2004, Boediono, kebijakan apa pun yang terjadi dalam perekonomian dunia, tentu akan berdampak kepada perekonomian negara, tak terkecuali bagi Indonesia. Tidak ada yang tahu pasti, kapan krisis ekonomi akan datang menghampiri.

Namun, satu hal yang pasti, pengelola perekonomian sudah harus bersiap diri untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut. Yakni, dengan menggelontorkan kebijakan-kebijakan jangka menengah, juga merancang kebijakan jangka panjang.

Menlu China: Serangan COVID-19 Bikin Ekonomi Global Terperosok

"Kita harus mempertajam kemampuan kita membaca masa depan. Krisis itu seperti gempa, tidak ada yang tahu, kapan terjadi, seberapa besar, dan di mana. Kalau krisis tiba, harus ada semacam aturan," katanya dalam sebuah diskusi di Kementerian Keuangan Jakarta, Rabu 30 November 2016.

Hal senada, turut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Menurutnya, meskipun pemerintah bisa membaca tren dari perekonomian dunia, namun masih ada risiko krisis ekonomi akan datang ke Indonesia.

Sri Mulyani Ungkap Dilema Ambil Kebijakan di Masa Krisis

Karena itu, pemerintah menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara untuk menjadi sebuah instrumen yang mampu menangkal krisis. Pemerintah juga memastikan keuangan negara jauh lebih kredibel di mata investor.

Sementara itu, mantan menteri keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri, menekankan pentingnya memperkuat kerja sama antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, maupun Lembaga Penjamin Simpanan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam perekonomian ke depan.

"Harus duduk sama-sama, mengantisipasi level stress test seperti apa. Kerja sama antara KSSK (Komite Sistem Stabilitas Keuangan) sangat penting dalam situasi seperti itu," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya