Danamon Proyeksi Inflasi 2017 Capai 4,2 Persen

Ilustrasi meteran listrik.
Sumber :
  • Raden Jihad Akbar / VIVA.co.id

VIVA.co.id – PT Bank Danamon Indonesia Tbk memprediksi inflasi Indonesia pada 2017 dapat mencapai 4,2 persen. Inflasi tersebut diperkirakan tak jauh dari asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017 yang sebesar empat persen plus minus satu persen.

Memotret Lonjakan Harga di Hari Raya Idul Fitri

Kepala Ekonom Danamon Anton Hendranata mengatakan, pada tahun depan inflasi Indonesia akan sedikit dipengaruhi oleh sumbangan kenaikan tarif listrik 900 Volt Ampere (VA). Upaya itu dilakukan karena pemerintah mencabut subsidi listrik mulai 1 Januari 2017.

Menurut Anton, subsidi listrik yang akan dicabut tahun depan memengaruhi 82,2 persen dari total pengguna listrik 900 VA yang jumlahnya mencapai 23,04 juta pelanggan.

Suku Bunga Acuan AS Agresif, Rupiah Dibayangi Pelemahan

"Inflasi naik satu persen dari kenaikan tarif tenaga listrik. Itu kenaikan terbatas enggak semua segmen, 900 VA yang enggak layak subsidi. Kemudian ada potensi harga minyak naik sedikit dari sisi BBM (bahan bakar minyak), akan naik totalnya satu persen," ucap Anton di Hotel The Westin Jakarta, Rabu, 30 November 2016. 

Sementara itu, Anton mengungkapkan, secara umum tekanan inflasi Indonesia 2017 tergolong sangat rendah. Terlebih saat ini upaya pemerintah memperbaiki infrastruktur telah membantu distribusi dan konektivitas arus barang, sehingga barang menjadi lebih murah..

Harga Emas Hari Ini 10 Februari 2022: Global Stabil, Antam Naik

"Jadi kalau pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarpulau dibangun konsisten, mungkin inflasi bisa ke level 3,2 persen," ucapnya.

Ilustrasi Telur Ayam.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

BPS mencatat deflasi pada Agustus tetapi ada komoditas penyumbang inflasi, yaitu beras dan telur, Pemerintah perlu melakukan upaya agar inflasi tidak terjadi.

img_title
VIVA.co.id
3 September 2022