Menkeu Pertanyakan Hitungan Kewajiban Pajak dari Google

Ilustrasi/Mencari informasi dari Google.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mempertanyakan hasil kalkulasi penghitungan kewajiban perpajakan dari raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Google Asia Pasific Pte Ltd. Proses negoisasi pun sampai saat ini masih berlangsung.

Google Fires 28 Employees Because of Nimbus Project

Ani, sapaan akrab Sri Mulyani mengatakan, pemerintah melalui otoritas pajak bersama perwakilan Google telah kembali melakukan pertemuan. Kedua pihak pun, telah menyamakan hasil penghitungan kalkulasi kewajiban perpajakan Google.

"Kami sudah melakukan compare note (pembandingan), untuk menunjukkan apa basis yang mereka (Google) nyatakan sebagai penghitungan pajak," jelas Ani, saat ditemui di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Kamis 1 Desember 2016.

Google Pecat 28 Karyawan Setelah Protes Terhadap Kontrak dengan Pemerintah Israel

Namun, dalam penyamaan data tersebut, Ani mengaku bahwa belum ada kemufakatan antara kedua belah pihak. Pemerintah bersama perwakilan Google, pun masih berusaha melakukan kalkulasi, dari kegiatan ekonomi yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

"Tentu dari kalkulasi, akan ditemukan titik-titik apa yang bisa disepakati, berdasarkan basis volume transaksi dan kegiatan yang menimbulkan dampak dari kewajiban perpajakannya," katanya.

Google Plans to Charge for AI-powered Search Engine

Terlepas dari hal tersebut, Ani tetap mengapresiasi perwakilan Google yang mau duduk bersama dengan pemerintah dalam kewajiban perpajakannya. Pengejaran kewajiban perpajakan Google, tentu demi menciptakan level playing field, atau kesetaraan. (asp)

Kantor Google.

7 Rahasia Google

Google merupakan salah satu search engine yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Meski setiap hari digunakan, mungkin belum banyak orang yang mengetahui.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024