Pertamina Ungkap Untung Rugi Indonesia Ikut OPEC

Markas Besar OPEC.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – PT Pertamina mengungkapkan untung rugi Indonesia ikut menjadi anggota Organisasi Pengekspor Minyak (OPEC). Langkah Indonesia membekukan diri dari keanggotaan di organisasi negara pengekspor minyak itu dinilai tidak sepenuhnya keliru.

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Rachmad Hardadi, mengatakan bahwa dari sisi penyediaan, Indonesia masih tergolong sebagai negara net importir minyak. Sekitar 40 persen pasokan minyak dalam negeri dipenuhi dari impor.

"Kalau saya menjawabnya dari sisi penyediaan crude (minyak mentah), perlu kita ketahui dengan kapasitas pengolahan kilang kita sekitar 850 sampai 900 ribu barel. Yaitu sekitar 60 persen pasokannya domestik, 40 persennya impor," ujar Rachmad di kantor pusat Pertamina, Kamis, 1 Desember 2016.

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Rachmad pun mengomentari terkait dengan keputusan sidang OPEC untuk memangkas produksi minyak di negara anggota dengan tujuan menaikkan harga minyak. Rachmad mengakui dengan kondisi Indonesia yang masih impor, jika produksi dipangkas, maka tentu impor minyak akan lebih besar.

"Karena Indonesia juga disuruh motong produksi kan, wong Indonesia sekarang impornya banyak, kalau dipotong, impornya makin banyak dong. Kita tunggu deh (penjelasan pemerintah). Menunggu delegasi indonesia kembali dan memberikan tatarannya secara clear," kata dia.

RI Dorong ASEAN 'Tinggalkan' Dolar AS, Ini Keuntungannya

Rachmad juga mengaku tak khawatir jika Indonesia bahkan harus keluar dari keanggotaan OPEC. Untuk mencari pasokan minyak, menurutnya tidak ada pengaruh keanggotaan OPEC atau tidak.

“Kenapa harus negatif, khawatir atau takut? Kan kita negara berdaulat. Kalau masalah kita membeli minyak di pasar itu, tidak ada OPEC, non OPEC ya," ujarnya.

Ilustrasi ekspor impor.

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Bank Indonesia (BI) menilai surplusnya neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 akan menopang ketahanan eksternal perekonomian RI ke depan.

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2024