Aksi 212 Tak Bikin Takut Investor di Bursa Saham

Aksi Damai 212 di Monas dan sekitarnya.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id – PT Bursa Efek Indonesia menjamin aksi damai 212 yang berlangsung di Lapangan Monas dan Bundaran Hotel Indonesia, tidak akan menyurutkan para pelaku pasar modal untuk melakukan transaksi saham.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Alpino Kianjaya, saat ditemui di gedung BEI mengungkapkan, kondisi perdagangan di lantai bursa masih berjalan kondusif. Apalagi, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka positif pada hari ini.

“Indeks hari ini dibuka cerah 16 poin. Aman. Tidak ada pengaruh di capital market kita,” kata Alpino, Jumat 2 Desember 2016.

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

Ia memandang, tingkat kepercayaan investor sama sekali tidak bisa diukur dari adanya suatu aksi unjuk rasa yang dilakukan secara besar-besaran. Menurutnya, kondisi perekonomian secara utuh, masih menjadi pertimbangan utama para pelaku pasar.

Terfluktuasinya IHSG, diakui Alpino, merupakan sesuatu yang wajar. Namun, bukan berarti hal tersebut karena adanya pengaruh dari aksi damai 212. Menurut dia, Indonesia pernah mengalami kejadian yang lebih besar dari aksi tersebut.

Penjualan Batu Bara Naik Kuartal III-2023, Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 3,8 Triliun

“KIta pernah mengalami krisis di 1998 dan 2008. Krisis global pun tidak membuat lari investor dari bursa saham. Itu hanya sesaat,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa BEI, Hamdi Hassyarbaini, menegaskan, para pelaku pasar sudah terbiasa dengan adanya demo di Indonesia. Sehingga, tidak ada kekhawatiran keluarnya dana asing, karena aksi tersebut.

“Saya sudah bilang. Jangankan demo, ada bom Thamrin saja indeks tidak apa-apa. Mereka tidak khawatir dengan kondisi itu,” ujarnya.

Menurut Hamdi, keluarnya arus modal dari Indonesia murni karena faktor ekternal, yang masih didominasi oleh terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Arus modal, pada akhirnya kembali mencari muara baru untuk bernaung.

“Uang itu mengalir ke tempat yang menguntungkan. Tapi itu sementara. Sepanjang kita bagus, mereka akan balik ke sini,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya