Pertamina Bakal Caplok Saham Repsol di Blok Migas Aljazair

Ladang minyak di California.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – PT Pertamina menyatakan terus melakukan ekspansi bisnis hulu migas ke luar negeri. Salah satu rencana ekspansi jangka pendek yang disiapkan oleh Pertamina adalah menambah partisipasi di ladang migas Menzel Lejmat North/MLN di kawasan Gurun Sahara, Provinsi Ourgla, Aljazair. 

RI Masuk Jajaran Negara ASEAN yang Lambat Genjot EBT, Ini Solusinya

Saat ini, diketahui Pertamina menguasai 65 persen saham ladang migas tersebut. Sementara 35 persen saham lainnya, dikuasai oleh Repsol, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Spanyol. 

Wakil Direktur Utama Pertamina,  Ahmad Bambang mengatakan,saat ini Pertamina berpeluang mengambil partisipasi saham lebih besar hingga 100 persen. Lantaran, Repsol mengalami kesulitan keuangan yang membuka peluang besar bagi Pertamina untuk bisa masuk mengelola secara penuh blok MLN.

Gara-gara HTI Pertamina Rugi Rp11 Triliun, Cek Faktanya

"Repsol mau jual sahamnya. Kami lagi negosiasi lapangan yang sekarang. Kan, lagi rugi tuh keuangannya. Mau jual total, lagi negosiasi," kata Ahmad ditemui di sela acara Pertamina Energy Forum 2016, di Jakarta Selatan, Selasa 13 Desember 2016. 

Dia mengatakan, Pertamina tidak memiliki kesulitan yang berarti dalam masalah pendanaan. Sebab, keuangan Pertamina dalam kondisi yang stabil. 

Kisah Dokter Nova saat Ahok Hampir Meninggal di Penjara

"Loh, kita lagi punya duit kok. Nanti, kalau duitnya habis, baru kita bond lagi, sekarang duitnya masih ada," kata dia. 

Dengan langkah Pertamina untuk ekspansi ke luar negeri, diakui, akan mampu membantu meningkatkan pasokan minyak Pertamina dan kinerja perusahaan. Selain menyelesaikan akusisi di lapangan Aljazair pada tahun ini, Pertamina juga secara resmi telah memiliki 24,53 persen saham Maurel & Prom, perusahaan migas asal Perancis.

"Khusus merger dan akuisisi, kami terus melakukan evaluasi untuk mendapatkan blok di luar negeri. Salah satunya akuisisi saham Maurel & Prom. Hasilnya dirasakan hingga Oktober 2016, produksi migas Pertamina bisa 650 MBOEPD. Jadi, lebih tinggi 11,3 persen pada periode sama tahun sebelumnya," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya