Berapa Hasil Tax Amnesty Periode Kedua?

Peserta Tax Amnesty Periode II di Kantor Pusat Ditjen Pajak.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Chandra G. Asmara

VIVA.co.id – Masa periode kedua pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty telah berakhir pukul 24.00 WIB, Sabtu 31 Desember 2016. Periode pelaksanaan tax amnesty hanya tersisa tinggal tiga bulan hingga 31 Maret 2017. Lantas, berapa realisasi akhir masa periode kedua program tersebut?

Pertanyakan Program Tax Amnesty, Mahfud MD: Enggak Jelas Hasilnya!

Berdasarkan data statistik Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang dikutip VIVA.co.id, Minggu 1 Januari 2017, komposisi harta berdasarkan Surat Penyertaan Harta yang dilaporkan kepada otoritas pajak menembus angka Rp4.296 triliun.

Dirinci lebih jauh, total deklarasi dalam negeri masih terus mendominasi di akhir periode kedua, dengan nilai sebesar Rp3.143 triliun. Sedangkan untuk deklarasi luar negeri, tercatat sebesar Rp1.013 triliun. Sementara dana repatriasi mencapai Rp141 triliun.

Kemenkeu Tegaskan Tidak Akan Ada Program Pengampunan Pajak Lagi

Dari sisi komposisi realisasi berdasarkan Surat Setoran Pajak, menembus Rp107 triliun, di mana uang tebusan yang masuk hanya mencapai Rp103 triliun. Sedangkan pembayaran tunggakan dan pembayaran bukti permulaan masing-masing sebesar Rp739 miliar.

Dilihat dari komposisi uang tebusan berdasarkan SPH yang masuk, Wajib Pajak Orang Pribadi non Usaha Mikro Kecil dan Menegah masih mendominasi komposisi terbesar dengan nilai sebesar Rp85,3 triliun. Sementara di posisi kedua, dari WP Badan non UMKM sebesar Rp12,4 triliun.

DJP Tegaskan Tax Amnesty Jilid II Ditegaskan Tak Langgar Aturan Pajak

Sedangkan komposisi dari WP OP UMKM dan WP Badan UMKM masing-masing sebesar Rp4,74 triliun dan Rp338 miliar. Sehingga, total uang tebusan yang masuk kepada kas keuangan negara di akhir periode kedua hanya Rp103 triliun. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai melakukan sidak di kantor pusat DJP beberapa waktu lalu, mengakui realisasi tebusan tax amensty pada periode kedua tidak akan bergeliat, seperti realisasi tebusan pada masa periode pelaksanaan pertama.

“Memang kalau dari sisi tebusan, tidak akan se-spektakuler periode pertama,” ungkap Ani, sapaan akrab Sri Mulyani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya