Pemerintah Kembali Tambah Utang Tutup Defisit Anggaran

Menteri Keuangan Sri Mulyani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Romys Binekasri

VIVA.co.id – Defisit anggaran sepanjang tahun 2016 tercatat sebesar 2,46 persen terhadap produk domestik bruto, atau setara dengan Rp330,3 triliun. Pemerintah pun akan kembali menambah utang untuk menutup defisit anggaran tersebut.

Utang Pemerintah Numpuk, Akhir Desember 2020 Tembus Rp6000 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan menerbitkan surat berharga negara netto sebesar Rp407,3 triliun atau 111,6 persen dari total anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan 2016. Sementara penerbitan SBN gross sebesar Rp651,8 triliun.

"Kami secara konsisten akan tetap menjaga rasio utang yang rendah," ujar Ani, sapaan akrab Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa, 3 Januari 2017.

Defisit APBN Sudah Rp764,9 Triliun hingga Oktober 2020

Sebagai informasi, Kementerian Keuangan menyatakan rasio utang RI terhadap produk domestik bruto saat ini sekitar 28 persen.

Hingga kini, realisasi pembiayaan defisit anggaran mencapai mencapai Rp320,3 triliun atau 111,3 persen dari target yang dipatok sebesar Rp296,7 triliun. Pembiayaan dalam negeri, realisasinya sebesar Rp344,9 triliun atau 115,3 persen dari target Rp299,3 triliun.

Sri Mulyani Ungkap Warisan Utang RI Dimulai dari Neraca Penjajah

"Sementara pembiayaan luar negeri, minus Rp14,6 triliun. Sehingga ada sisa lebih anggaran Rp22,7 triliun," kata Sri Mulyani. (ase)

 Presiden Zambia Hakainde Hichilema (tengah) bersama pasukannya

Utang Menggunung, Presiden Zambia Pusing Ditagih Kreditur

 Presiden Zambia Hakainde Hichilema meyakinkan kreditur bahwa utang negaranya akan segera dibayar. Negosiasi akan dilakukan

img_title
VIVA.co.id
3 September 2021