JK Sebut Perekonomian Indonesia Beruntung di Tahun 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • ANTARA/Siswowidodo

VIVA.co.id – Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, menyebut perekonomian Indonesia masih terbilang beruntung di tengah-tengah gejolak ekonomi global. Banyak negara terus mengalami perlambatan, bahkan mencapai batas krisis ekonomi.

JK Sebut Penundaan Pemilu Langgar Konstitusi

Menurutnya, Indonesia telah melewati rintangan tersebut dengan baik dengan tetap bertumbuh meskipun di angka 5 persen.

"Melalui 2016 dengan baik di tengah dunia yang kurang senyum. Di Amerika Serikat, Eropa, China dan sebagainya, apalagi di Timur Tengah. Kita melampaui pertumbuhan ekonomi lebih baik dari sebelumnya walaupun sedikit," ujarnya di Fairmont Hotel Jakarta, Jumat malam, 13 Januari 2017.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

JK memandang, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di tengah-tengah negara di kawasan Asia.

"Kita telah berusaha dengan baik apabila ingin lihat ekonomi kita middle in middle. Menengah di tingkat menengah di Asia ini. Kita tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah juga. Kita masih lebih baik dari banyak negara, walau lebih rendah dari India, China, tapi kita berada di tengah," ucap JK.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Ia memaparkan, hal tersebut tercermin dari kondisi pasar keuangan, baik pasar saham maupun nilai tukar rupiah. Maka dari itu, lembaga hingga pelaku industri sektor keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam hal pertumbuhan ekonomi.

"Ibarat darah di tubuh kita semuanya, tanpa darah tubuh tidak bisa bergerak dengan baik dan hampir semua penyakit atau kesehatan dapat diukur dengan darah. Juga ekonomi suatu bangsa sebagian besar didukung maju mundurnya dari ukuran keuangan," tuturnya.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menyatakan, stabilitas sistem keuangan dan tingkat kesehatan lembaga jasa keuangan tetap terjaga meskipun banyak gejolak yang datang dari dunia global.

Menurutnya, rupiah masih mencatat apresiasi. Bursa saham Indonesia juga mencatatkan kinerja yang terbaik kedia di Asia, dan terbaik kelima di antara bursa utama dunia.

"Meskipun sempat mengalami tekanan, khususnya pada kuartal terakhir 2016, namun kami dapat sampaikan bahwa stabilitas sistem keuangan dan tingkat kesehatan lembaga jasa keuangan tetap terjaga," ujar Muliaman.

Capaian dalam dua tahun terakhir, menurut Muliaman, dapat menjadi modal untuk mendorong perekonomian Tanah Air di 2017.

"Capaian-capaian tersebut merupakan modal yang baik bagi kita untuk menapaki 2017. Saya melihat ada optimisme. Apalagi jika kita menyadari bahwa proyek-proyek infrastruktur yang terus berjalan akan memberikan fondasi yang lebih kuat bagi bangunan ekonomi nasional jangka panjang," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya