Minggu Kedua Januari, Rupiah Masih Perkasa Lawan Dolar AS

Ilustrasi dana darurat.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik mencatat nilai tukar eceran rupiah pada minggu kedua Januari 2017 masih menunjukkan keperkasaannya terhadap dolar Amerika Serikat, dengan menguat 0,71 persen dibandingkan posisi minggu keempat Desember 2016.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto dalam konferensi pers mengungkapkan, meskipun pada minggu pertama rupiah sempat melemah 0,10 persen terhadap dolar AS, pada minggu kedua awal tahun ini rupiah kembali berbalik arah ke teritori positif.

“Rupiah di minggu kedua Januari sebesar Rp13.305 per dolar AS. Di minggu pertama, rupiah sebesar Rp13.413 per dolar AS,” kata Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, Jakarta, Senin 16 Januari 2017.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Selain terhadap mata uang Paman Sam, rupiah pada minggu kedua Januari 2017 juga tercatat menguat terhadap mata uang Yen, Jepang sebesar 0,25 persen. Namun, terhadap dolar Australia dan Euro, rupiah melemah masing-masing sebesar 1,23 persen dan 0,01 persen.

Kecuk menjelaskan, secara garis besar, rupiah terhadap dolar AS selama Desember 2016 menguat 0,74 persen, dengan level tertinggi eceran rupiah terhadap dolar AS terjadi di minggu kedua Desember yang mencapai Rp13.286 per dolar AS.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Rupiah juga terapresiasi dengan dolar Australia sebesar 4,14 persen selama Desember 2016, dengan level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Australia terjadi di minggu keempat Desember yang mencapai Rp9.664 per dolar Australia.

Sedangkan terhadap Yen, Rupiah juga terapresiasi dengan sebesar 5,06 persen, dengan level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap Yen terjadi di minggu ketiga Desember yang mencapai Rp113,95 per yen Jepang.

Sementara terhadap euro, rupiah terapresiasi sebesar 2,38 persen, dengan level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap Euro terjadi di minggu ketiga Desember yang mencapai Rp13.994 per Euro.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya