Sukuk dan PSO Jadi Alternatif Pembiayaan LRT

Pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di Cibubur, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menegaskan, opsi alternatif pendanaan proyek kereta api ringan, atau Light Rail Train wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, akan diselesaikan dalam beberapa hari ke depan.

Anak Usaha Adhi Karya Bakal IPO, Cari Dana Rp1,6 Triliun Buat Ini

“Nanti, kami selesaikan dalam dua hari ini,” jelas Rini, saat ditemui di Hotel Fairmount, Jakarta, Rabu 8 Februari 2017.

Rini menjelaskan, beberapa opsi alternatif yang akan dipergunakan untuk membiayai proyek tersebut, di antaranya adalah dari sisi penjaminan pemerintah untuk pengembalian dana investasi pembangunan proyek tersebut, atau Public Service Obligation (PSO).

Kabel Proyek LRT Sering Hilang, Polisi: Ternyata Dicuri Karyawan

Selain itu, penerbitan sukuk dari badan usaha, maupun rights issue BUMN sebagai salah satu cara untuk kembali mendapatkan modal untuk masuk dalam pembiayaan proyek yang memakan biaya investasi senilai Rp22,5 triliun itu pun akan dilakukan.

“Jadi, kami harapkan, ada jaminan pemerintah, sehingga bunganya rendah,” katanya.

LRT Jabodebek Pasang Jembatan Panjang Terakhir di Dukuh Atas

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, akan berupaya semaksimal mungkin mencari cara, agar keberlangsungan proyek tersebut bisa diselesaikan sesuai target Presiden Joko Widodo.

Opsi pendanaan yang akan diterapkan, kata dia, akan tetap sesuai dengan rambu-rambu perundang-undangan yang ada. Pemerintah, ditegaskan bendahara negara, pun berjanji akan memberikan jaminan, untuk proyek-proyek strategis yang bersifat krusial bagi Indonesia.

“Sehingga, kita bisa men-deliver, atau melaksanakan proyek itu sesuai aturan,” ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya