- REUTERS/Enny Nuraheni
VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik mencatat Pembentukan Modal Tetap Bruto, atau investasi mengalami perlambatan sepanjang tahun lalu, yang hanya berkontribusi sebesar 4,48 persen. Padahal, pada periode yang sama di 2015, PMTB berkontribusi 5,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengaku pemerintah sulit untuk menaikkan angka investasi, jika Indonesia tidak memiliki sesuatu yang dapat ditawarkan untuk menarik minat investor.
"Itu selalu jadi persoalan yang sulit untuk menaikkan lebih tinggi, tetapi intinya kita punya sesuatu, atau tidak untuk ditawarkan," ujar Darmin, saat ditemui di gedung Parkati Center Jakarta, Rabu 8 Februari 2017.
Menurut dia, saat ini, pemerintah telah membuka lebar peluang bagi swasta untuk turut serta berinvestasi dalam proyek pemerintah, seperti infrastruktur. Lewat kesempatan tersebut diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan nilai investasi masuk ke dalam negeri.
"Sekarang ini, kita sudah punya aturan yang lebih rinci mengenai kalau investasi swasta di infrastruktur bagaimana, itu kalau dulu kan tidak, dulu listrik harus SPV. Sekarang kita punya macam-macam pilihan, itu membuka kesempatan lebih jauh untuk investasi," tuturnya.
Selanjutnya, kata Darmin, melalui serentetan paket kebijakan ekonomi yang diusung oleh Presiden Joko Widodo harus terus diimplementasikan dan diperbaiki, agar lebih efisien. Sehingga, membuat investor lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
"Ini perjuangan yang tidak bisa meloncat-loncat begitu. Pokoknya, ini merangkak perlahan, jangan kalian berharap naik dari empat ke enam lalu ke tujuh, tidak ada itu," ujarnya. (asp)