- ANTARA FOTO/Didik Suhartono
VIVA.co.id – PT Pelabuhan Indonesia IV berencana melakukan ekspor langsung dari wilayah Indonesia Timur untuk menghilangkan disparitas, atau perbedaan harga.
Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung mengatakan, ekspor langsung merupakan upaya membangun dan meningkatkan sinergi antara perseroan dan Pemprov Maluku, khususnya untuk mendukung kelancaran distribusi logistik, atau barang kebutuhan masyarakat.
Pelindo IV dan Pemprov Maluku menandatangani nota kesepahaman untuk ekspor langsung (direct export) dari Pelabuhan Ambon.
Ia menjelaskan, dengan ekspor langsung, maka barang tidak perlu lagi diangkut ke Surabaya, atau Tanjung Priok Jakarta, lalu dipindahkan ke kapal lainnya yang akhirnya tidak efisiensi biaya. Selama ini, jika ke Surabaya, atau Tanjung Priok, dua kali turun naik kapal dan akan kena biaya pemindahan.
"Tetapi, dengan ekspor langsung, maka komoditi yang mau diekspor bisa langsung sekali jalan ke negara akhir tujuan, sehingga keuntungan yang didapat perajin, atau pengusaha meningkat," ujar Doso dalam rilisnya di Jakarta, Jumat 10 Februari 2017.
Di samping itu, untuk melaksanakan program berjalan, pemerintah juga tengah membangun Rumah Kita yang merupakan wadah, atau tempat penampungan, pengepul barang-barang yang akan diangkut.
Doso menjelaskan, dengan adanya Rumah Kita, maka stok barang yang akan diangkut selalu tersedia, sehingga kapal akan ada muatannya dan jika berjalan baik akan menghilangkan disparitas harga barang antara wilayah Barat dengan wilayah Timur Indonesia.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menerima laporan dari Dirut Pelindo IV menyambut baik ekspor langsung. Apalagi selama ini untuk komoditi ikan Ambon terkenal sekali sampai ke mancanegara.
Pihaknya mengakui, pemerintah selain meningkatkan koneksitas angkutan penumpang, juga koneksitas angkutan barang melalui transportasi laut yang murah di Maluku dan sekitarnya di antaranya tol laut yang tidak terpisahkan dengan ekspor maupun impor langsung. (asp)
