OJK Akan Gencarkan Sosialisasi KUR di Daerah

Dubes RI untuk Swiss, Muliaman D. Hadad.
Sumber :
  • Muhammad Yasir/Makassar/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Otoritas Jasa Keuangan terus melakukan berbagai upaya konkret, agar penyaluran kredit usaha rakyat tahun ini jauh lebih efektif. Salah satunya, adalah dengan kembali menggencarkan sosialisasi program KUR di tiap daerah.

OJK Jangan Matikan Koperasi Digital Pakai Label Pinjaman Online Ilegal

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad mengungkapkan, program keuangan inklusif laku pandai yang selama ini digenjot, akan digunakan sebagai sarana memperkenalkan KUR kepada masyarakat. Upaya ini dilakukan, agar masyarakat dengan mudah memahami program tersebut.

“Saat ini sudah cukup bagus. Kami akan gunakan sebagai sarana sosialisasi, termasuk edukasi kepada calon nasabah,” ujar Muliaman, saat ditemui di gedung parlemen, Jakarta, Selasa 14 Februari 2017.

OJK Catat Baru 25 Industri Asuransi yang Punya Direktur Kepatuhan

Sepanjang tahun lalu, realisasi penyaluran KUR tercatat mencapai Rp94,4 triliun, atau 94,4 persen dari total KUR yang dipatok pemerintah dalam anggaran pendapatan dan belanja negara sebesar Rp100 triliun.

Sementara itu, pada tahun ini, pemerintah secara resmi menambah plafon KUR sebesar Rp10 triliun. Kucuran KUR pada tahun ini mencapai Rp110 triliun, dan akan diarahkan kepada sekor-sekor produktif seperti pertanian, hingga industri pengolahan.

Platform Urun Dana Perluas Bisnis Penawaran Saham Berbasis IT

Untuk itu, OJK pun akan bersinergi bersama para pemangku kepentingan terkait guna memastikan bahwa lembaga keuangan yang berpartisipasi dalam program tersebut, adalah lembaga yang sehat, dan dapat dipercaya mengembangkan perekonomian rakyat.

“Kami juga akan memastikan bank yang ikut program KUR adalah bank yang memiliki tingkat kesehatan yang baik,” ujarnya.

Sebagai informasi, berdasarkan hasil rapat bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, parlemen meminta pemerintah, Bank Indonesia, maupun OJK agar terus menggencarkan sosialisasi KUR di berbagai daerah, lantaran masih banyak yang belum mengetahui keberadaan program itu. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya