VIVAnews - Pemerintah berencana mengalokasikan anggaran guna memperkuat modal PT Asuransi Jiwasraya dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2010. Tambahan modal tersebut terbit dalam bentuk zero coupon bond.
"Yang penting bagi Jiwasraya, ketentuan regulasi sudah dipenuhi dan nanti mereka akan mencicil dari keuntungan hingga suatu saat jika terkumpul hasil cadangan dan keuntungan, zero coupun itu akan dikembalikan kepada pemerintah untuk dicabut," kata Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin, 7 September 2009.
Menurut Sofyan, perusahaan membutuhkan tambahan modal karena saat ini mengalami kemerosotan rasio kemampuan modal menjamin risiko (risk base capital-RBC). "Itu peninggalan masa lalu yang dialami berbagai perusahaan asuransi, karena adanya krisis tahun 1998. Hanya saja, kami baru menanganinya sekarang," ujarnya.
Sebagai catatan, pada akhir Februari 2009, RBC Jiwasraya tinggal 127 persen atau hanya dua persen di atas batas minimum yang ditetapkan pemerintah yakni 125 persen. Padahal pada awal tahun ini, RBC Jiwasraya masih berada pada tingkat 154,32 persen.
Sayangnya, Menteri belum bisa mengungkapkan nilai anggaran yang dialokasikan untuk menyuntik modal Jiwasraya. Namun, dana itu dipastikan akan tercatat dalam APBN tahun 2010 sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
Dia menambahkan, perusahaan asuransi Jiwasraya dipastikan sulit berkembang jika tidak ada tambahan modal, kendati tidak akan sampai membuat perusahaan kolaps. Sebab, arus kas perseroan saat ini tidak ada masalah. "Hanya ketentuan regulasi saja yang harus dipenuhi," ujar Sofyan.
antique.putra@vivanews.com
Gak Nyangka, Istri Bintang Emon Dinyatakan Positif Narkoba
Kabar ini lantas membuat Bintang Emon keheranan karena sang istri belum lama ini mendapatkan rekomendasi obat dari seorang apoteker.
