- CNBC
VIVA.co.id – Total produksi minyak harian yang dihasilkan dari wilayah Indonesia menembus 800 ribu barel per hari. Namun, tingkat produksi minyak itu justru terus tergerus, karena terbebani dari semakin minimnya sumber cadangan minyak dan gas yang ada di berbagai wilayah Indonesia.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar menegaskan, dibutuhkan terobosan jangka pendek, untuk meminimalisasi terjadinya penurunan produksi minyak dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Terobosan itu diharapkan dapat mempertahankan produksi minyak di posisi sekarang.
"Jadi harus ada cara untuk menaikkan (produksi minyak nasional)," ujar Arcandra, saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 17 Februari 2017.
Terobosan tersebut, kata Arcandra, adalah bagaimana mencari sumber minyak baru di wilayah minyak gas yang ada, dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan karakteristik wilayah lapangan minyak gas, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Program ini, segera dilakukan dalam waktu dekat.
Nantinya, lanjut Arcandra, program ini akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, salah satunya adalah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. SKK Migas yang akan menjadi eksekutor dari program terobosan yang dicanangkan pemerintah.
"Kami ingin lifting minyak tetap di atas 800 ribu bph dalam waktu lima tahun. Ini yang akan kami kerjakan dalam bulan-bulan ini," ujarnya.
Lantas, bagaimana jika terobosan tersebut tidak dilakukan? "Tanpa program ini, national decline (penurunan lifting) tahun 2021 bisa di bawah 600 ribu bph dalam lima tahun," ujarnya.