Garuda Indonesia Diminta Jajaki Penerbangan ke Tana Toraja

Pesawat Garuda Indonesia
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – Pemerintah tengah mengembangkan 10 kawasan strategis pariwisata nasional, guna meningkatkan sektor pariwisata. Sejumlah langkah pun dilakukan, termasuk berkoordinasi dengan maskapai penerbangan dalam penyediaan layanan ke tempat-tempat wisata tersebut.

Angkasa Pura Investigasi Penyebab Pesawat Garuda Keluar Lintasan

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Arif Wibowo, mengaku, pihaknya telah diminta oleh pemerintah untuk memberikan layanan penerbangan ke Bandara di salah satu KSPN, yakni di Tana Toraja.

"Untuk potensi pengembangan wisata Toraja, jadi ada dua bandara, yakni Bandara Lagaligo Bua Palopo, dan Bandara Pontingku, agar bisa dijajaki dengan pesawat milik Garuda," kata Arif usai rapat bersama Menko Maritim, Luhut Pandjaitan, di kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa 21 Februari 2017.

Soal Putusan Sidang KPPU, Begini Tanggapan Dirut Garuda

Arif menjelaskan, pihaknya setuju saja dengan arahan dari pemerintah tersebut. Asalkan kapasitas dan prasarana di bandara-bandara itu juga bisa mendukung hal-hal yang dibutuhkan dalam pengoperasionalan pesawat.

"Toraja ini kan dijadikan destinasi wisata unggulan, jadi akan dinaikkan kemampuan dan kapabilitas dari bandaranya. Kalau sudah siap, baru kita bisa pertimbangkan untuk masuk ke sana," kata Arif.

Garuda Indonesia Klarifikasi Isu Masker Awak Kabin Diganti Face Shield

Guna merealisasikannya, Arif menjelaskan bahwa pemerintah melalui Menko Luhut telah merencanakan untuk menambah panjang runway (landasan) pada kedua bandara di Tana Toraja tersebut, dari yang saat ini panjangnya hanya 1.200 meter menjadi 1.600 meter, dan berlanjut tahun depan hingga mencapai panjang 2.000 meter.

Selain itu, Arif mengaku pihaknya harus mengevaluasi sejumlah hal, seperti ketersediaan sarana, dan prasarana lainnya untuk segala kebutuhan pesawat yang akan diterbangkan ke sana.

"Saya mau evaluasi dulu, jadi belum bisa omong kapannya. Karena ada beberapa hal misalkan avtur atau Pertamina harus ada, supaya kita enggak perlu gendong (bahan bakar)," ujarnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya