- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Otoritas Jasa Keuangan mengungkapkan realisasi pertumbuhan kredit sepanjang tahun lalu hanya berkisar 7,87 persen. Capaian tersebut berada di batas bawah target pertumbuhan kredit yang dipatok OJK tahun lalu, yakni berada di kisaran tujuh sampai dengan sembilan persen.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, mengaku pede (percaya diri) bahwa geliat perekonomian yang mulai menunjukan perbaikan di kuartal IV 2016, mampu mendongkrak angka permintaan kredit tahun ini. OJK optimistis, pertumbuhan kredit mampu tumbuh double digit.
"Tanda-tanda ke situ (double digit) sudah mulai kelihatan. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, saya kira pertumbuhannya meningkat," kata Muliaman saat ditemui di Cibubur, Kamis 23 Februari 2017.
Muliaman menjelaskan, pertumbuhan kredit Januari 2017 secara year on year saat ini berada di angka 10 persen. Secara garis besar, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia itu memandang, membaiknya angka pertumbuhan kredit di Januari mampu memberikan keyakinan, permintaan kredit tahun ini meningkat.
"Biasanya ada efek Januari. Pertumbuhan kredit sudah bisa terlihat," ujarnya. (ren)
Topang Pertumbuhan Kredit, BNI Catat DPK Rp729,17 T pada 2021
BNI mencatat, penghimpunan DPK ini memang terpantau menguat di kuartal IV-2021. Meskipun suku bunga simpanan terus menurun.
