- VIVA.co.id/Chandra G. Asmara
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo hari ini meluncurkan program Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT di Cibubur, Jakarta Timur. BPNT disalurkan melalui Kartu Keluarga Sejahtera kepada 1.879 penerima bantuan, yang diberikan kepada sembilan perwakilan dari Depok, Bekasi, dan Bogor.
Jokowi berpesan agar penerima bantuan mampu memanfaatkan BPNT dengan sebaik-baiknya, terutama untuk meningkatkan gizi dan pendidikan anak. Pesan ini disampaikan Kepala Negara di depan ribuan perempuan, yang menerima BPNT maupun bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH).
"Saya titip, jangan dikasih suami beli rokok. Jangan diminta suami untuk beli pulsa. Begitu kami tahu ada yang dipakai beli rokok, beli pulsa, kami cabut. Setuju, ya?," seru Jokowi.
"Setuju," sambut ribuan ibu-ibu yang memadati tiap sudut gedung olahraga POKSI, Cibubur, Jakarta Timur.
Berdasarkan catatan Kementerian Sosial, bantuan PKH yang diberikan pemerintah berisi uang senilai Rp1,89 juta yang diharapkan mampu dipergunakan untuk pemberian nutrisi kepada keluarga. Sedangkan bantuan pangan, dikirim setiap bulannya sebesar Rp110 ribu atau sekitar Rp1,32 juta per tahun.
Bantuan pangan, kata Jokowi, pun mampu dipergunakan untuk membeli sejumlah komoditas strategis seperti beras. Bahkan menurutnya, ada perbedaan bantuan-bantuan yang diberikan era pemerintahan saat ini, dibandingkan dengan pemberian bantuan pangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kalau dulu, mau tidak mau terima. Ada yang hitam, ada yang cokelat. Sekarang kalau tidak mau beli, ya tidak usah. Bisa pilih. Berasnya seperti ini, per kilogram Rp8.500," kata Jokowi, sambil menunjukkan beras. (ren)