Tak Ada Dukungan Domestik Bikin Rupiah Loyo

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi dapat mengalami pelemahan kembali seiring dengan minimnya sentimen positif dari global maupun domestik.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan, laju indeks dolar yang berbalik menguat membutuhkan konfirmasi lebih lanjut untuk melihat keberlanjutan penguatan tersebut. 

"Sehingga perlu diwaspadai imbasnya terhadap pergerakan laju rupiah," kata Reza dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 24 Februari 2017.

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

Sementara dari sentimen domestik, berasal dari tanggapan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan perkiraan pertumbuhan kuartal pertama tahun ini. Di mana hal tersebut berpotensi akan mengalami pelemahan di bawah target sebelumnya yang sebesar 5,05 persen. "Ditanggapi negatif di mana laju rupiah cenderung melemah," tuturnya.

Selain itu, pergerakan laju dolar yang diperkirakan sebelumnya akan kembali melemah, ternyata berbalik menguat dengan kuatnya persepsi pelaku pasar akan dekatnya waktu kenaikan suku bunga The Fed, sehingga semakin turut menekan laju rupiah. 

Rupiah Melemah, OJK Kasih Tips Emak-emak Kelola Keuangan

"Ditambah lagi dengan masih adanya ketidakpastian kondisi politik di Prancis yang berimbas pada melemahnya Euro. Akibatnya laju Rupiah kembali melemah seiring dengan terapresiasinya dolar," ujar Reza.

Pihaknya memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak pada kisaran Rp13.370 hingga Rp13.309 per dolar AS. (one)
 

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, nilai tukar rupiah akan terus ada di level Rp 16.000 per dolar AS hingga kuartal III-2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024