Dirjen Pajak Sindir Pengusaha

VIVAnews - Direktorat Jenderal Pajak dibulan puasa ini mencoba menyentuh hati para pengusaha untuk lebih taat membayar pajak.

Dalam acara buka puasa bersama Kamar Dagang dan Industri, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia dan Ikatan Bankir Indonesia, Direktur Jenderal Pajak Mochamad Tjiptardjo berusaha menyentuh hati nurani pengusaha ini dengan menampilkan foto-foto dan video rakyat miskin.

"Potret ini perlu kita perhatikan karena masih banyak saudara-saudara kita yang miskin," kata Tjiptardjo di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Selasa 8 September 2009.

Tjiptardjo menyindir pengusaha dengan pertanyaan 'Apakah ini yang dinamakan kesuksesan?' tanyanya. "Bapak hidup berkecukupan, tiap tahun bisa liburan keluar, menyekolahkan anak itu semua adalah hak bapak," ujarnya.

Tapi sebagai warga negara Indonesia dimana nenek moyang Indonesia dulu secara bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan bersama, maka sudah seharusnya kalau di jaman merdeka ini juga rakyat jelata juga bisa menikmati bersama.

"Kalau maju jangan sendiri, tapi ayo kita maju bersama-sama," katanya.

Ia pun menampilkan beberapa bentuk Surat Pemberitahuan Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi yang termasuk orang kaya. Kata dia, dua contoh SPT yang ditampilkan adalah contoh wjaib pajak yang penyampaiannya belum benar.

"Ini sekarang sedang ada gempa, saya diam-diam catat, siapa yang sedang sumbang Rp 1 miliar dan juga Rp 5 miliar, itu bagaimana SPT-nya besok," kata dia.

Tjiptardjo pun membandingkan bagaimana kehidupan orang kaya dan miskin di Indonesia. Berbagai macam tampilan foto anak yang gendut tapi kondisinya miris karena makan dari hasil sampah. Tampilan lain adalah foto-foto anak usia sekolah yang tidak bisa masuk sekolah, melainkan harus bergelut di tempat pembuangan sampah akhir.

Ditampilkan pula video bagaimana kehidupan kolong jembatan dan pemukiman di sekitar tempat pembuangan sampah.

Tjiptardjo mengajak pengusaha merenung. "Sudah saatnya nurani bapak ibu dipertanyakan, masih sanggupkah melakukan segalanya demi kenistaan, ingat bahwa semua apa yang kita dapatkan dalam hidup ini harus dipertanggungjawabkan," kata dia.

"Pajak itu untuk menyelamatkan bangsa, semua untuk cita-cita mensejahterakan seluruh bangsa Indonesia. Ingat masa depan negara, kalau tidak maka semuanya akan hilang, kebudyaan diambil, pulau diambil," katanya.

Kata dia kalau kemudian pengusaha bertanya 'buat apa bayar pajak nanti dikorupsi? maka pikirannya jangan begitu, kewajiban kita dilakukan dulu, korupsi ada yang menangani sendiri. Kita kerja bersama dan maju bersama-sama'.

Niat Mulia Maarten Paes untuk Timnas Indonesia
Plt Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Chatarina Muliana.

Peserta UTBK Diimbau Waspada Penipuan Janji Kelulusan

Para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dihimbau untuk tidak terjebak dalam bujukan untuk membeli kelulusan dengan membayar sejumlah uang.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024