- REUTERS/Adek Berry/Pool
VIVA.co.id – Kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, diharapkan memberikan dampak positif, terutama sektor investasi di Indonesia. Arab Saudi harus bisa mengembangkan investasi di negara-negara Islam.
Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, menekankan hal ini karena Arab Saudi lebih banyak investasi di negara barat.
"Bahwa Arab Saudi investasi harus berkembang di negara Islam seperti Malaysia, Indonesia, dan negara Timur Tengah. Investasi bisa beralih dari negara Barat ke Asia, khususnya Indonesia," kata Yunahar seperti dikutip dari tvOne, Rabu, 1 Maret 2017.
Dijelaskan Yunahar, bahwa Indonesia punya potensi sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Menurutnya, Indonesia dengan kunjungan Raja Salman ini harus bisa mengambil peran.
"Sampaikan hal-hal yang lebih bersikap praktis, memperbanyak peran Indonesia, karena kita punya potensi dan umat Islam yang lebih berperan," tuturnya.
Momentum Tepat
Yunahar menyebut kunjungan Raja Salman ke Indonesia ini seperti momentum yang tepat. Tak hanya sekedar silaturahmi, namun kedatangan Raja Salman juga menarik investasi di dalam negeri. Apalagi rangkaian kunjungan Raja Salman berlanjut ke gedung DPR.
"Ini kunjungan yang tepat waktu. Mudah-mudahan efek positif yang baik untuk umat islam. Nanti Raja Salman juga akan pidato di DPR. Isi pidatonya berbunyi Islam moderat. Itu isu yang sangat penting," jelasnya.
Seperti diketahui, Raja Salman melakukan kunjungan ke Indonesia yang dimulai Rabu, kemarin
dengan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Rangkaian kunjungan ini berlanjut hari ini dengan agenda ke DPR dan bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Rencananya, Raja Salman juga punya agenda berkunjung ke Masjid Istiqlal.
Raja Salman sendiri akan berada di Jakarta dari Rabu, 1 Maret sampai Sabtu, 4 Maret 2017.
Kemudian, bersama rombongan, dia akan berlibur ke Bali sampai Kamis, 9 Maret 2017. (ren)
