- VIVA.co.id/Suparman
VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, mencatat nilai ekspor Januari 2017, mengalami kenaikan menjadi US$2,30 miliar, dibandingkan per 2016 yang mencapai US$2,29 miliar.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menjelaskan, pertumbuhan tersebut merupakan bukti kepercayaan pasar pada produk daerahnya meningkat. Volume ekspor Jawa Barat, naik 15,50 persen pada periode tersebut.
"Kami bersyukur bahwa tren bagus sektor ekonomi ini terus terjadi di Jawa Barat. Apalagi, ekspor ini menunjukkan tingkat kepercayaan global pada produk minyak dan gas dan non migas yang diproduksi di Jawa Barat," kata Aher, panggilan akrab Ahmad Heryawan, Jumat 3 Maret 2017.
Menurutnya, kenaikan tersebut menjadi momentum Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jawa Barat, yang saat ini dalam kategori tertinggi pada tingkat Nasional untuk dipertahankan.
"Kami terus lakukan upaya mempertahankan, menumbuhkan sisi ekspor Jawa Barat tersebut. Semoga performa gemilang ini bisa terus terjadi dalam beberapa bulan ke depan," katanya.
Bahkan, adanya proyeksi pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajadi di Kabupaten Majalengka dan Pelabuhan Patimban Kabupaten Subang, akan menjadi motor baru untuk meningkatkan produktivitas angka ekspor.
Dia menambahkan, dengan dua pembangunan tersebut, daya saing ekspor akan kuat karena efektif menurunkan bea logistik.
"Harapannya 2018 nanti, terutama untuk BIJB sudah bisa dioperasikan, sehingga ekspor impor tak tergantung lagi bandara di daerah lain. dari sisi lokasi, Kertajati dekat dengan sentra eksportir di Jawa Barat," katanya. (asp)
