Akhir Bulan, Harga Bawang Merah Diprediksi Naik

Pedagang menata bawang merah di kiosnya.
Sumber :
  • ANTARA/Oky Lukmansyah

VIVA.co.id – Ikatan Pedagang Pasar Indonesia mengkhawatirkan harga bawang merah di pertengahan atau penghujung bulan ini akan terdorong naik.

Mendag Zulhas Sebut Kenaikan Harga Bawang Merah Akibat Banyak Pedagang Belum Mulai Berjualan

Saat ini, harga bawang merah berada di kisaran rata-rata nasional Rp37 ribu per kilogram (kg). Sedangkan di DKI Jakarta ada di kisaran Rp43 ribu per kg. 

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri. Itu karena sekitar seminggu lalu basis produksi bawang merah di Brebes, Jawa Tengah, lahannya terendam banjir, akibat curah hujan yang tinggi dan adanya tanggul jebol. 

Daftar Harga Pangan 26 Maret 2024: Bawang, Daging Sapi, hingga Telur Ayam Naik

"Jika dibiarkan, dalam artian tidak diantisipasi, kenaikan harga bawang merah dikhawatirkan dapat terjadi. Pemerintah dapat mengantisipasi dengan melihat jumlah kebutuhan bawang merah di daerah itu, kemudian ambil dari sumber lainnya untuk menutup kekurangan," kata Abdullah kepada VIVA.co.id pada Rabu, 8 Maret 2017.

Namun, dia tidak dapat memprediksi kenaikan hingga sebesar apa. Pasalnya, dengan kondisi lapangan saat ini sulit baginya untuk menyebut angka. 

Tips Simpan Bawang Biar Awet, Masak Sahur dan Buka Puasa Jadi Sat Set

"Memang agak sulit memprediksi angka dalam kuartal ini karena memang anomali betul. Kalau tahun-tahun lalu, setelah saya telepon petani berapa kalkulasi harganya kalau panen, lalu saya lihat distribusinya. Saya bisa kalkulasi, tapi sekarang agak sulit. Saya hubungi pedagang bawang, di petani sekian, belum tentu di pasar sekian," tuturnya. 

Ia mencontohkan seperti harga cabai rawit merah, yang hanya diprediksi mencapai kisaran Rp100 ribu per kg. Namun, angka Rp100 ribu tersebut tembus hingga ke kisaran Rp115 ribu per kg, rata-rata nasional saat ini. 

"Kalau di DKI Jakarta lebih mahal, kemarin ada di kisaran Rp150 ribu per kg. Ini memang didominasi (harga mahal) di DKI Jakarta. Saya tidak tahu, tapi memang permintaan di Jakarta cukup besar," ujarnya. 

Sementara itu, untuk bahan pangan lainnya, seperti kentang, tomat, tidak ada kenaikan signifikan.  "Namun, kalau pemerintah tidak berhati-hati harga bisa fluktuasi, melihat kondisi curah hujan, beberapa daerah yang banjir. Dampaknya bisa ke akhir bulan," kata Abdullah. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya