Dolar AS Masih Belum Beri Kesempatan Rupiah untuk Menguat

Dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akhir pekan ini masih dapat berpotensi melanjutkan pelemahannya. Namun, pelemahan ini diharapkan dapat terbatas.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

"Kekhawatiran kami terjadi di mana laju rupiah lebih memilih berada di zona merah ketimbang berbalik menguat," kata Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, di Jakarta, Jumat, 10 Maret 2017.

Reza menjelaskan, sentimen yang ada pun tampaknya belum memberikan kesempatan bagi rupiah untuk menguat. Bahkan yang terlihat dari pergerakan rupiah sempat melampaui garis batas bawah, sehingga, potensi pelemahan kembali masih dapat terjadi.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Reza menjelaskan, sentimen terbesar berasal dari Negeri Paman Sam. Rilis kenaikan ADP private sector employment sebesar 298 ribu, di atas estimasi 190 ribu, tampaknya belum cukup kuat mengangkat
indeks saham AS.

"Namun, mampu mempertahankan laju dolar di zona hijau. Imbasnya tentu pada rupiah yang kembali mengalami pelemahan," tuturnya.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Ditambah lagi, dengan masih melemahnya euro jelang pertemuan European Central Bank, dan adanya kekhawatiran akan pemilu di sejumlah wilayah Eropa. Di sisi lain, penguatan dolar juga terbantukan dengan perbedaan antara tingkat suku bunga diferensiasi AS dan Jepang yang masih membesar. 

Akibatnya, sentimen positif di dalam negeri dari potensi kerja sama antara Indonesia dengan beberapa negara
lainnya, tampaknya belum cukup kuat mengangkat rupiah.

"Tetap cermati dan antisipasi berbagai sentimen yang dapat berpengaruh pada berubahnya arah pergerakan rupiah.Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.415 hingga Rp13.339," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya