- ANTARA/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Pemerintah tengah berfokus pada pembangunan infrastruktur agar menarik investor asing berinvestasi di Indonesia. Dengan begitu, diharapkan dapat berimbas positif pada pertumbuhan ekonomi.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, RI perlu meniru negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat yang memiliki infrastruktur yang maju. Sebab, dengan terpenuhinya sarana infrastruktur, pertumbuhan perekonomian di negara tersebut juga meningkat.
"Faktanya, survei mengenai investasi selalu yang membuat Indonesia kurang menarik itu selalu muncul, disebabkan infrastruktur kita tertinggal," ujar Bambang dalam acara 'Underwriting Network 2017' di The Anvaya Beach Resort Bali, Kuta, Bali, Jumat 10 Maret 2017.
Saat ini, Bambang mengatakan, sarana infrastruktur Indonesia dengan negara-negara di kawasan masih jauh tertinggal. Kondisi itu membuat para pebisnis asing yang ingin menanamkan asetnya di dalam negeri harus berpikir dengan menghitung kembali anggaran mereka.
"China, jangan dicontohkan kota besar Beijing atau Shanghai. Di sana kota menengah saja sudah punya infrastruktur sangat bagus, kualitas infrastrukturnya sudah melebihi Jakarta," kata dia.
Dengan minimnya infrastruktur di Indonesia, kata Bambang, para pengusaha asing harus menambah anggaran mereka demi kelancaran bisnisnya.
"Mereka harus tambah capex (belanja modal) untuk tambah investasi infrastruktur. Misalnya, bangun pabrik harus ada genset agar listrik stabil. Genset saja mahal sekali operasinya, dan harus dibeli. Itu lebih mahal bila dibanding tarif listrik dengan harga normal," tuturnya. (art)