IHSG Diproyeksi Menguat, Buru Saham-saham Ini

IHSG Menjelang Pergantian Tahun
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan pada awal pekan ini, diperkirakan berupaya membentuk pola kenaikan. Sentimen positif berasal dari bursa global, yang dapat berimbas baik bagi pergerakan IHSG.

IHSG Dibuka Melemah, Simak Rekomendasi Saham Akhir Pekan Ini

Namun, analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Yuganur Wijanarko mewaspadai, laju IHSG masih sering didera aksi jual mendadak yang tidak tahan dengan volatilitas bursa regional.

"Kami melihat bahwa IHSG mulai membentuk pattern kenaikan tren baru dalam grafik harian untuk mengejar ketertinggalan  dari Dow Jones selama ini," ujar Yuganur di Jakarta, Senin 13 Maret 2017.

IHSG Dibuka Merah, Simak Rekomendasi Saham Awal Pekan Ini

Dia mengatakan, saat ini, IHSG memiliki batas bawah (support) terdekat di level 5.370, sedangkan target batas atas (resistance) terdekat di level 5.490. 

Yuganur mengatakan, potensi kenaikan IHSG pada transaksi hari ini bisa disikapi para investor dengan mengakumulasi empat saham berikut ini:

Dolar AS Melemah, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

1. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dengan target trading di kisaran Rp2.320-2.420.

Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMN ini membuatnya menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan di 2017, ada pada skenario kenaikan menuju resistance psikologis di kisaran Rp2.320-2.420.

2. PT Astra Internasional Tbk (ASII), dengan target trading di kisaran Rp8.575-8.750.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten berkapitalisasi besar ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di kisaran Rp8.575-8.750.

3. PT PP London Sumatera Plantation Tbk (LSIP), dengan target trading di kisaran Rp1.570-1.670.

Harga minyak mentah dunia yang berada pada level terendah sejak sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat emiten pertambangan ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah pada kisaran Rp1.570-1.670

4. PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dengan target trading di kisaran Rp2.400-2.600.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten konstruksi BUMN ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di kisaran Rp2.400-2.600. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya