Renovasi Gedung Nyaman dengan Konstruksi Sarang Laba-laba

Pekerja konstruksi.
Sumber :
  • Reuters/Ronen Zvulun

VIVA.co.id – Rumah Sakit Al-Islam, yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta Bandung. Jawa Barat, memilih menggunakan konstruksi Sarang Laba-Laba untuk perluasan ruang rawat inap dan rawat jalan Gedung Ibnu Sina 2, demi memberikan kenyamanan kepada pasien.

Badan Wakaf Indonesia Terima Paten Konstruksi Sarang Laba-laba

Menurut Wakil Direktur RSAI Bandung, Dadang Rukanta, seperti dikutip dari keterangannya, Kamis 23 Maret 2017, RSIA memilih menggunakan konstruksi Sarang Laba-laba karena dalam pengerjaannya tidak membutuhkan alat berat dan ramah lingkungan.

“Sehingga, tidak mengganggu para pasien," kata dia.

Mitigasi Gempa Jadi Acuan Bangun Infrastruktur Medan

Dadang menjelaskan, penggunaan konstruksi Sarang Laba-Laba merupakan inisiatif Ketua 1 Yayasan Al-Islam, almarhum Ir. Sandi A. Siregar, yang berkeinginan melakukan perluasan bangunan, tetapi jangan sampai mengganggu operasional RS Al-Islam.

Sandi, menurut Dadang, melihat konstruksi Sarang Laba-laba akan mampu menunjang pembangunan Ibnu Sina 2, yang dirancang memiliki ketinggian empat lantai. Dengan melihat kondisi tanah yang labil, maka dipilih menggunakan konstruksi yang merupakan karya anak bangsa tersebut.

Kena Gempa Lombok, Bangunan Berkonstruksi Sarang Laba-laba Aman

Usulan ini, tambah Dadang, langsung disetujui. Apalagi dari segi biayanya konstruksi, Sarang Laba-laba yang termasuk dalam kelompok pondasi dangkal ini terbilang jauh lebih efisien dibandingkan menggunakan konstruksi lainnya.

Dadang mengatakan, konstruksi menggunakan padat tenaga kerja, di samping penggunaan bahan bangunannya tidak terlalu sulit, karena seluruhnya tersedia di kota Bandung.

Sedangkan Ketua Yayasan Al-Islam, Tati S. Joesron mengatakan, untuk membangun rumah sakit, manajemen sangat memperhatikan kuaiitas bangunan sesuai dengan standarisasi yang diterbitkan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).

Tati mengatakan, RSAI mengantongi dua sertifkat lagi selain dari KARS, yakni sebagai rumah sakit Syariah dan rumah sakit pendidikan. Seluruh sertifikasi akan dipertahankan untuk menjadikan RS Al-Islam unggul dan terpercaya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, dengan ditingkatkan layanan RSAI, sudah barang tentu akan mendukung layanan kesehatan di kota Bandung, karena tidak mungkin mengandalkan rumah sakit pemerintah saja.

Tati lebih jauh mengatakan, pengembangan RSAI masih akan dilanjutkan sesuai dengan master plan ke depan, yakni dengan membangun gedung lima lantai lagi untuk unit gawat darurat, poliklinik, dan perkantoran.

Sedangkan konsultan teknik pengembangan RSAI, Dede Herdi mengatakan, pemilihan konstruksi Laba-laba lebih berdasarkan hitungan efisensi. Sebab, ternyata lebih murah untuk mengerjakan pondasi dangkal dibanding lainnya.

Kekuatan konstruksi Sarang Laba-laba juga tidak diragukan lagi, untuk bangunan empat sampai lima lantai, termasuk daerah Bandung sangat dimungkinkan. “Kalau kondisi tanahnya labil, harus diolah dulu sebelum konstruksi dipasang," kata Dede.

Dede juga mengatakan, penggunaan konstruksi ini selain lebih ramah lingkungan, juga tidak menimbulkan suara berisik, karena tidak menggunakan alat berat dan pembangunannya dapat lebih cepat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya