Bedah Properti

Intip Jababeka, Kawasan Industri Terbesar se-ASEAN

Masterplan Kota Jababeka
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Kawasan Kota Jababeka, sejak 1989, terus berkembang hingga kini total luas wilayahnya mencapai 5.600 hektare. Sehingga, menjadikan kawasan Kota Jababeka sebagai salah satu yang terluas di Asia Tenggara.

Perlu Solusi Regulator, Kisruh Pengambilalihan Paksa Emiten Memuncak

Sebagai pionir kawasan industri swasta di Indonesia, perkembangan kawasan industri Jababeka tak lepas dari semakin lengkapnya infrastruktur di sekitar Kota Jababeka. Saat ini, tercatat 1.650 perusahaan multinasional dari 30 negara menjadi tenant di kawasan industri Jababeka di Cikarang, Bekasi, serta 730 ribu pekerja dan 10 ribu ekspatriat di area tersebut.

Pembangunan infrastruktur di kawasan, menjadi kunci dinamisnya perkembangan kawasan industri Jababeka. Infrastruktur dalam kawasan dikembangkan secara inhouse, seperti pembangkit listrik (power plant) berdaya 130 megawatt yang dikelola oleh PT Bekasi Power, anak usaha PT Jababeka Tbk.

Butuh Enam Bulan Agar Tanjung Lesung Kembali 'Cantik'

Pembangkit listrik yang resmi beroperasi pada awal 2013 itu dilengkapi dengan peralatan berstandar internasional, serta pasokan gas yang melimpah untuk menjamin kelangsungan operasi Uninterruptible Power Supply (UPS) bagi tujuh kawasan industri di wilayah timur Jakarta, terutama kawasan industri Jababeka.

Melalui kerja sama operasional dengan PLN, Bekasi Power turut mendukung program pemerintah dalam penyebaran listrik di kawasan-kawasan industri yang terletak di koridor Bekasi dan Karawang. Untuk memenuhi kebutuhan tenant yang semakin bertambah, Bekasi Power berencana untuk menambah daya sebanyak dua kali lipat dari yang tersedia.

Apartemen Rp28 Juta per Meter di Cikarang Ini Laku Keras

Selain pembangkit listrik, Jababeka juga mengembangkan fasilitas logistik yang melayani kegiatan ekpor-impor selain distribusi domestik, yaitu Cikarang Dry Port. Cikarang Dry Port merupakan yang pertama dan satu-satunya Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) di Indonesia, yang memungkinkan aktivitas bea cukai ekspor-impor dapat diselesaikan dalam kawasan industri Jababeka.

Sebagai perpanjangan dari pelabuhan internasional Tanjung Priok, Cikarang Dry Port memiliki kode pelabuhan internasional IDJBK. Sejak dibangun pada 2011, Cikarang Dry Port memiliki kapasitas sampai 250 ribu TEUs dan fasilitas komprehensif seperti pergudangan dan depot kontainer.

Pada awal 2016, Cikarang Dry Port telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu pelaksana Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia. Bersama Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Cikarang Dry Port mengembangkan pusat logistik untuk komoditas kapas.

Dinamisnya perkembangan di kawasan industri Jababeka, tak lepas dari semakin terbukanya akses dari dan menuju ke kawasan tersebut. Saat ini, Cikarang hanya terpaut 35 kilometer dari Jakarta, atau dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.

Cikarang juga memiliki keunggulan, karena dekat dengan Bandara Halim Perdana Kusuma, Bandara Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok. Sementara itu, rencana pembangunan infrastruktur Pelabuhan Patimban di Subang dan Bandara Kertajati di Majelengka, Jawa Barat, akan mempercepat pengembangan kawasan industri di daerah Cikarang (Bekasi), Karawang, dan sekitarnya.

kedua infrastruktur strategis itu juga akan terkoneksi dengan akses jalan tol, sehingga dapat memperlancar jalur logistik dari kawasan industri di daerah Cikarang-Karawang, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.

Selain diakses melalui dua pintu tol, yakni KM 31 Cikarang Barat dan KM 34,7 Cibatu, Kota Jababeka juga sangat dekat dengan dua stasiun kereta api yang nantinya akan dilintasi Commuter Line yakni stasiun Lemahabang dan stasiun Cikarang. Bahkan, stasiun Cikarang nantinya akan menjadi hub station untuk kereta-kereta dari Jawa dan Bandung, termasuk rencana pembukaan pintu tol KM 29 yang direncanakan akan dilakukan di tahun 2017 menuju Kota Jababeka.

Kawasan Industri Jababeka sangat diuntungkan, karena pemerintah saat ini memfokuskan pengembangan infrastruktur di timur Jakarta, termasuk area Jababeka, seperti rencana pembangunan dua stasiun Commuter Line Jabodetabek di Cikarang Utara, dekat Kota Jababeka, termasuk jalur mass rapid transit ( MRT) jalur Balaraja – Cikarang yang direncanakan mulai dibangun pada 2020, light rail transit (LRT) yang sudah mulai dibangun dari Jakarta – Bekasi Timur, jalan tol layang (elevated toll road) Jakarta – Cikampek dari KM 8 sampai KM 45 yang pembangunannya sudah dimulai pada bulan Maret 2017, dan kereta cepat  (high speed train) yang melintasi kawasan Cikarang

Keunggulan lainnya, adalah fasilitas lingkungan kawasan industri yang lengkap. Jababeka memiliki pengolahan air bersih (water treatment plant) yang hasilnya disalurkan untuk sektor industri dan hunian, serta terdapat pengolahan air limbah (waste water treatment plant) yang dikelola oleh anak usaha lainnya, PT Jababeka Infrastruktur.

Dua fasilitas pengolahan air limbah memiliki kapasitas sampai 42 ribu meter kubik, sedangkan satu fasilitas pengolahan air bersih memiliki kapasitas 80 ribu meter kubik. PT Jababeka Infrastruktur juga mengembangkan fasilitas fiber optic, yang memudahkan tenant untuk berhubungan antara kantor cabang dan kantor pusat atau juga Data Center.

Dengan memanfaatkan teknologi jaringan serat optik, atau fiber optic dengan kapasitas bandwidth lebih besar hingga mencapai gigabit dan kualitas jaringan prima hingga 99,5 persen, layanan ini sangat cocok untuk perusahaan-perusahaan yang membutuhkan akses internet tinggi.

Berikutnya, kemudahan layanan investasi langsung>>>

Kemudahan layanan investasi langsung konstruksi

Kawasan Industri Jababeka, juga termasuk kawasan yang ditunjuk pemerintah untuk menjalankan program Kemudahan Layanan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) yang diluncurkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI. 

Kawasan Jababeka Residence

Melalui program KLIK ini, investor yang telah mengantongi izin prinsip, atau izin investasi, diperkenankan untuk langsung memulai konstruksi pabriknya, sambil mengurus izin-izin lain, seperti Izin Mendirikan Bangunan, Izin Lingkungan—amdal, UKL/UPL, dan berbagai izin pelaksanaan daerah.

Pelaksanaan program ini didukung oleh sudah tersedianya cabang institusi pemerintah di dalam kawasan industri Jababeka, seperti Kantor Pelayanan Pajak Pratama, Polresta Bekasi, serta Makorem TNI AD.

Bagi para investor, kawasan industri Jababeka menawarkan tanah kavling mulai dari seluas 10 ribu meter persegi (m2). Selain tanah kavling, kawasan industri Jababeka juga mengeluarkan produk-produk bangunan industri untuk beragam kebutuhan.

Salah satu produk terbaru yang diluncurkan pada 2016 lalu. adalah Jababeka BizPark. Inilah bangunan multiguna dan modern di Cikarang seluas 153 meter persegi, dengan variasi luas mulai dari 180 meter persegi, dengan harga mulai Rp1,9 miliar.

Beberapa bangunan industri yang lebih luas, juga ditawarkan di kawasan industri Jababeka. Sebut saja Premium Standard Factory Building (SFB), dengan luas bangunan 1.035 m2 dan luas tanah mulai 1.426 m2, dengan harga mulai Rp13 miliar.

SFB cocok untuk industri manufaktur, elektronik, dan otomotif. Kemudian, terdapat bangunan dengan konsep 3 in 1, yaitu New Three in One Building (TOB). TOB bisa berfungsi sebagai kantor, gudang dan workshop sekaligus.

Dengan luas bangunan 453 m2 dan luas tanah mulai 540 m2, TOB ditawarkan mulai Rp4,5 miliar. Bagi home industry, terdapat produk Supporting Industrial Building (SIB). dengan luas bangunan 155 m2 dan luas tanah 411 m2, harga mulai Rp3 miliar.  

Sementara itu, terkait fasilitas kesehatan, mengusung konsep Medical City, saat ini sudah beroperasi tiga Rumah Sakit bertaraf nasional, yaitu RS Permata Keluarga, RS Harapan Keluarga, dan RS Mitra Keluarga.

Sedangkan untuk fasilitas pendidikan, telah berdiri 16 lembaga pendidikan berstandar nasional maupun internasional, di antaranya; Al-Azhar, BPK Penabur, Santo Leo, dan sekolah lainnya. Termasuk, fasilitas pendidikan yang dikembangkan oleh Jababeka, yaitu SD President –President University yang tercatat memiliki 7.000 mahasiswa aktif.

Untuk fasilitas komersial, hingga saat ini, berdiri sembilan hotel di Kota Jababeka seperti Holiday Inn, Horison, Fave Hotel, Batiqa, dan beberapa hotel lainnya, termasuk yang dikembangkan perseroan seperti President Executive Club (PEC). Berbagai kantor cabang bank nasional juga tersedia, seperti Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia, dan Bank Permata.

Tak hanya itu, seluruh area Kota Jababeka juga dilengkapi 28 hypermarket dan supermarket, mulai dari Farmers Market, dan Giant. Berbagai fasilitas kuliner dan restoran di Hollywood Junction, dengan tenant-tenant ternama seperti J.Co, Bread Talk, Sapo Oriental, Sate Khas Senayan, A&W, D’Cost, Bari Uma Ramen dan Solaria.

Sedangkan untuk restoran cepat saji meliputi McDonald’s, Domino’s Pizza, dan ratusan restoran lokal lainnya yang tersebar pada 25 ribu unit ruko komersial yang terbangun. Kawasan Jababeka Residence juga dilengkapi oleh berbagai fasilitas olahraga dan rekreasi meliputi Jababeka Golf & Country Club, D’ Warriors Outbond, Stadion Wibawa Mukti Jababeka serta venue acara skala besar, Jababeka Convention Center.

Lengkapnya berbagai fasilitas di kawasan, menjadikan Kota Jababeka sebagai tempat berbisnis ideal bagi para investornya. Selama 27 tahun, tercatat 1.650 perusahaan multinasional bernaung di kawasan Kota Jababeka. Kehadiran perusahaan-perusahaan bernama besar seperti Mattel, Unilever, Samsung, L’Oreal, Kao, AkzoNobel, Kawan Lama, dan masih banyak lainnya turut berkontribusi dalam meyakinkan investor untuk menanamkan modal di Indonesia.

Menurut Direktur PT Jababeka Tbk, Sutedja S. Darmono, seperti dikutip dari keterangannya, Jumat 24 Maret 2017, pengembangan yang dilakukan perseroan dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan progres yang sangat baik bagi kawasan industri Jababeka.

Hal itu, terlihat dari pembangunan fasilitas komersial yang lengkap dan variasi produk properti yang banyak untuk hunian maupun investasi di kawasan industri Jababeka. “Hal ini, tentunya sesuai rencana jangka panjang dari perseroan untuk menjadikan Kota Jababeka Cikarang sebagai kawasan kota mandiri terpadu berwawasan lingkungan,” ujarnya optimis.

Karena itu, dia berharap, pengembangan demi pengembangan yang telah dan akan dilakukan Jababeka Residence sebagai kawasan kota mandiri, nantinya mampu mentransformasikan citra dari Kota Jababeka yang selama ini melekat sebagai kawasan industri modern yang terlengkap dan terbesar menjadi kawasan terpadu yang potensial, sekaligus eksklusif. Dengan demikian, Kota Jababeka dapat menjadi suatu kawasan hunian ideal yang lengkap, di mana orang dapat tinggal, beribadah, bekerja, berbelanja, bermain bahkan belajar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya