Inflasi Terkendali, IHSG Cetak Rekor Baru

Papan indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – Bursa saham Indonesia hari ini ditutup menghijau, sekaligus mencatat rekor baru sepanjang sejarah. Hingga penutupan hari ini, indeks harga saham gabungan naik 0,69 persen, atau 38 poin menjadi 5.606.

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar Bursa dan IHSG Naik

Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, indeks LQ45 naik 9,4 poin, atau 1,03 persen ke 930, Jakarta Islamic Index (JII) menguat 8,2 poin, atau 1,15 persen ke 725, dan indeks IDX30 naik 6,6 poin, atau 1,32 persen ke 507.

Sektor-sektor penggerak IHSG mayoritas menguat, dengan sektor konsumsi, aneka industri, manufaktur, dan perdagangan naik lebih dari satu persen. Sementara itu, sektor perkebunan dan properti terpantau melemah.

Disokong Sektor Tambang, IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pendorong kenaikan IHSG belakangan ini, lantaran rasa optimisme pelaku pasar, atau investor terhadap perekonomian dalam negeri.

Hal tersebut, terlihat dari data perekonomian makro yang terkendali. Badan Pusat Statistik menyatakan Indeks Harga Konsumen pada bulan Maret 2017, tercatat deflasi dengan angka 0,02 persen. Sementara inflasi tahun kalender sebesar 1,19 persen dan inflasi tahun ke tahun, atau year on year 3,61 persen. 

IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat, Data Ekonomi saat Corona Jadi Pemicu

Sehingga, hal tersebut mengundang derasnya arus modal masuk dari akumulasi beli saham-saham yang berfundamental kuat.

"Faktor pendorongnya, ya Inflasi yang terkendali dan akumulasi beli," ujarnya kepada VIVA.co.id, Senin 3 April 2017. (asp)

Pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)

Cenderung Fluktuatif, IHSG Berpotensi Menguji Level 5.000

IHSG berpeluang mengalami penguatan perdagangan hari ini

img_title
VIVA.co.id
6 Juli 2020