Pernyataan Trump Bikin Bursa Saham AS Naik

Pialang bekerja di lantai bursa saham Amerika Serikat atau New York Stock Exchange (NYSE), 5 Januari 2017.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson

VIVA.co.id – Indeks bursa saham Amerika Serikat ditutup lebih tinggi, setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden China, Xi Jinping, melakukan pertemuan, Kamis 6 April 2017. Pasar modal AS dipenuhi dengan sentimen positif terhadap pertemuan kedua negara tersebut. 

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Dilansir CNBC, Jumat 7 April 2017, ketiga indeks Wall Street ditutup naik 0,3 persen setelah Trump mengatakan akan mengambil tindakan terhadap Korea Utara, jika China tidak mengambil langkah apa pun. Trump dan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, juga memberi sinyal akan mencari cara untuk menyingkirkan Presiden Suriah, Bashar Assad, menyusul kecurigaan serangan kimia yang dilakukan pemerintahan Assad. 

Indeks Dow Jones ditutup lebih tinggi sekitar 15 poin atau 0,07 persen dengan saham Caterpillar memimpin kenaikan. Indeks S&P 500 menanjak 4,54 poin atau 0,19 persen dengan saham energi mengalami kenaikan tertinggi. Sedangkan indeks Nasdaq naik 14,47 poin atau 0,25 persen. 

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Pasar juga bereaksi terhadap pernyataan Bank Sentral AS atau The Fed dalam laporan rapat mereka pada Maret lalu. The Fed menyebut nilai pasar saham AS mungkin terlalu tinggi. 

Bursa saham AS telah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Rabu. Kenaikan bursa saham AS dipicu oleh ekspektasi kebijakan ekonomi Trump yang akan melakukan reformasi pajak dan rencana The Fed menaikkan suku bunga pada tahun ini. (one)

Dulu Mesin Uang, Begini Kondisi ExxonMobil Sekarang
Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021