IHSG Masih akan Alami Penurunan

Papan elektronik IHSG
Sumber :
  • Chandra Gian Asmara/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan ini diperkirakan akan kembali dibayangi aksi ambil untung atau profit taking, mengingat kondisi bursa saham sedang berada dalam fase jenuh beli setelah mengalami tren kenaikan jangka pendek. IHSG hari ini diperkirakan mengalami penurunan.

IHSG Dibuka Melemah, Simak Rekomendasi Saham Akhir Pekan Ini

Analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Yuganur Wijanarko, mengatakan, kenaikan IHSG selama beberapa hari terakhir sudah memasuki area jenuh beli. Sehingga para pelaku pasar perlu mewaspadai aksi profit taking, dan konsolidasi minor untuk memperkuat level batas bawah atau support 5.600-5.550.

"Sehingga, lebih bijak untuk menunggu di level bawah versus mengejar reli secara agresif. Namun, kami masih optimistis akan ada kelanjutan siklus kenaikan berikutnya ke level resistance (batas atas) psikologis 5.700," kata Yuganur di Jakarta, Jumat, 7 April 2017.

IHSG Dibuka Merah, Simak Rekomendasi Saham Awal Pekan Ini

Yuganur menyebut, adanya potensi pelemahan IHSG akibat aksi ambil untung di perdagangan hari ini, maka para pelaku pasar disarankan untuk mengakumulasi empat saham pilihan berikut ini:

1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target trading di kisaran Rp12.500.-12.800.

Dolar AS Melemah, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan badan usaha milik negara ini membuatnya menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan di 2017 ada pada skenario kenaikan menuju batas atau atau resistance psikologis di level Rp12.800.

2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan target trading di kisaran Rp4.375-4.475.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten berkapitalisasi besar ini dapat digunakan sebagai peluang trading, mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di kisaran Rp4.375-4.475.

3. PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) dengan target trading di kisaran Rp1.535-1.575.

Harga minyak mentah dunia yang berada pada level terendah sejak 10 tahun terakhir, dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat emiten minyak sawit ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah pada kisaran Rp1.535-1.575

4. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan target trading di kisaran Rp2.425-2.575.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten konstruksi BUMN ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resistance  psikologis di kisaran Rp2.425-2.575.  (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya