- Shell
VIVA.co.id – Perusahaan minyak Shell mengakui telah melakukan praktik pencucian uang saat bernegosiasi untuk mendapatkan akses ke ladang minyak besar di Nigeria. Hal itu terungkap setelah publikasi sejumlah e-mail yang menunjukkan bahwa Shell bernegosiasi dengan Dan Etete, yang kemudian didakwa melakukan pencucian uang pada kasus berbeda.
Dilansir BBC, Rabu 12 April 2017, Shell dan perusahaan minyak Italia ENI membayar US$1,3 miliar atau setara Rp17,29 triliun (kurs Rp13.300 per dolar Amerika Serikat) kepada Pemerintah Nigeria untuk mendapatkan hak eksplorasi lapangan minyak OPL 45 di lepas pantai Delta Nigeria. Tim investigasi menyatakan Pemerintah Nigeria memberikan US$1,1 miliar atau Rp13,3 triliun kepada sebuah perusahaan bernama Malabu, yang dikendalikan oleh Etete.
Dokumen hasil investigasi jaksa Italia menyebutkan US$466 juta dari dana itu kemudian dicuci melalui biro perubahan, dan diteruskan kepada Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, dan para anggota pemerintahnya.
Ketika ditanyai di masa lalu, Shell mengklaim bawa dana itu hanya untuk membayar uang kepada Pemerintah Nigeria. Dengan tujuan untuk menyelesaikan sengketa hukum terkait kepemilikan OPL 245.
Namun, seorang juru bicara Shell, mengatakan bahwa Shell telah beberapa kali terlibat dengan Malabu dan Etete sebelum menandatangani hak eksplorasi.
"Dengan berjalannya waktu menjadi jelas bagi kami bahwa Etete terlibat di Malabu, dan satu-satunya cara untuk menyelesaikan kebuntuan melalui sebuah negosiasi adalah dengan berhubungan dengan Etete dan Malabu, suka atau tidak suka. Kami konsisten dengan posisi Pemerintahan Federal Nigeria," ucapnya. (one)
Cari Bahan Bakar Shell Kini Semakin Mudah
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Shell, pertama kali hadir resmi di Indonesia pada 2005.
