VIVA.co.id – PT BFI Finance Indonesia membukukan jumlah pendapatan selama 2016, sebesar Rp3,227 triliun, atau meningkat 14 persen dari 2015 sebesar Rp2,831 triliun. Angka ini dirilis pasca pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa pada hari ini.
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Sudjono mengungkapkan pendapatan tersebut diperinci dengan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp1,025 triliun atau naik 22,6 persen dari perolehan 2015 sebesar Rp836 miliar.
"Laba bersih 2016, tumbuh 22,8 persen menjadi Rp798 miliar dari da 2015 sebesar Rp650 miliar," kata Sudjono di Hotel Dharmawangsa Jakarta pada Selasa, 18 April 2017.
Sementara itu, total beban perseroan tercatat ikut meningkat sebesar 10,4 persen dari Rp1,995 triliun menjadi Rp2,202 triliun. Beban pajak penghasilan sendiri tercatat ada sebesar Rp227 miliar atau naik 21,8 persen dari Rp186 miliar.
"Peningkatan jumlah pendapatan sejalan dengan keberhasilan perusahaan dalam memperluas jaringan pemasaran," tuturnya. Sehingga, imbal hasil rata-rata dari laba bersih (Return on average equity/ROAE) dapat meningkat 2,2 persen, menjadi 19,3 persen dari 17,1 persen di 2015.
Selama 2016 tercatat ada 209 cabang BFI Finance dan 96 gerai, yang tersebar di Sumatera sebanyak 19,0 persen, Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-
"Kemudian pada 2017 BFI Finance tetap akan melakukan ekspansi bisnis dengan menambah 38 outlet baru sebagai cabang pembantu. Cabang pembantu ini diperlukan untuk memberikan kemudahan akses bagi konsumen, yang mana di sisi lain jaringan BFI Finance sudah cukup padat," tuturnya.
Ekspansi ini ia katakan akan difokuskan di Jawa dan Bali karena tidak terlalu berdampak dengan pelemahan kondisi ekonomi dalam negeri secara keseluruhan.