- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id – Tak lama lagi, Pelabuhan Tanjung Priok akan bisa disandari oleh kapal-kapal kargo berkapasitas besar hingga 15 ribu twenty-foot equivalent units atau TEUS.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, hal ini tentunya akan menciptakan keunggulan bagi Indonesia, dalam hal keterjangkauan pasar pengiriman logistik hingga ke benua lain.
"Jadi, volume itu kan memang berbanding lurus dengan efisiensi. Kita memang sedang berusaha untuk mengambil kapal yang besar, supaya kapal itu bisa sekalian berlayar sampai Amerika dan Eropa," kata Budi Karya di Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Selasa 18 April 2017.
Budi mengatakan, selama ini kapal-kapal kargo berukuran sedang atau kecil dari Indonesia, biasanya hanya akan berlayar ke negara-negara tetangga atau negara di kawasan saja.
Oleh karenanya, dengan adanya kapal-kapal bermuatan besar yang akan sandar di Pelabuhan Tanjung Priok tersebut, diharapkan sektor bisnis pengiriman barang logistik akan menciptakan dua keuntungan bagi Indonesia, yakni dari sisi pertumbuhan pelabuhan dan penurunan harga barang.
"Kalau kapal kecil itu bisanya cuma sampai Singapura. Kalau dia langsung, transhipment itu berarti terjadinya di Indonesia," kata Budi.
"Jadi ada dua (keuntungan) yang akan kita dapatkan, yakni Pelabuhan Tanjung Priok jadi besar, dan tarif daripada barang-barang Indonesia juga jadi lebih murah," ujarnya.
Mengungkap Peluang Supply Chain Financing untuk Industri Logistik RI
Dengan mudahnya akses pembiayaan rantai pasok, industri logistik Indonesia dapat terakselerasi dengan cepat.
