Goldman Sachs dan J&J Bebani Wall Street

Bursa Wall Street Amerika Serikat.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bursa saham Wall Street Amerika Serikat melemah terbebani oleh turunnya kinerja Goldman Sachs dan Johnson & Johnson yang melaporkan kinerja keuangan kuartal keempat yang mengecewakan. Kondisi geopolitik juga menambah ketegangan sehingga membuat investor berhati-hati.

Ekspansi Bisnis, Bos MD Pictures Jual Saham FILM Raup Rp 1,25 Triliun

Dilansir dari laman Reuters, Rabu, 19 April 2017, indeks saham Dow Jones Industrial Average DJI turun 113,64 poin, atau 0,55 persen, ke 20.523,28, S & P 500 kehilangan 6,83 poin, atau 0,29 persen menjadi 2.342,18, dan Nasdaq Composite .IXIC turun 7,32 poin, atau 0,12 persen, ke 5.849,47.

Saham Goldman Sachs kehilangan 4,7 persen menjadi US$215,59, setelah mencapai  level tertinggi sejak 29 November. Saham Goldman tertekan sejak 24 Juni, sehari setelah Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa.

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

Sedangkan saham Johnson & Johnson (JNJ.N) merosot 3,1 persen, terburuk dalam 14 bulan setelah pendapatan kuartal jatuh.

"Laporan keuangan Goldman mengecewakan pasar, meski tidak seburuk dari sebagian besar bank," kata Rick Meckler, Presiden LibertyView Capital Management Jersey City, New Jersey.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Saham kesehatan SPXHC, turun satu persen, dan saham sektor keuangan turun 0,8 persen. Kedua saham ini menunjukkan kinerja buruk di antara 11 sektor saham S & P.

Meskipun Bank of America (BAC.N) melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan, sahamnya berbalik arah untuk menutup sedikit lebih rendah, jatuh sejalan dengan pasar yang lebih luas.

Sebanyak 6,07 miliar saham diperjualbelikan di bursa AS. Angka ini lebih rendah dari rata-rata harian sekitar 6,41 miliar saham.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya