Banyak Perwira TNI/Polri Tak Siap Hadapi Pensiun

Perwira TNI dan Polri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

VIVA.co.id – PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, atau PT Asabri mengungkapkan bahwa kesiapan TNI/Polri dalam mempersiapkan masa pensiun masih sangat rendah. Sekitar 50 persen dari peserta program dana pensiun Asabri, masih memiliki pinjaman bank di saat pensiun.

Kejagung Tahan Rennier Tersangka Kasus Korupsi Asabri

Direktur Utama PT Asabri, Sonny Widjaja menilai, kondisi ini sangat memprihatinkan. Padahal, ada kecenderungan setelah purna tugas tidak sedikit anggota TNI/Polri ini masih terlena dengan fasilitas yang sebelumnya didapatnya dari institusi, seperti terhindar dari kewajiban membayar listrik, air, dan sebagainya.

"Faktor ini membuat mereka terlena dan tidak siap hadapi pensiun. Mereka gelagapan," ujar Sonny di Le Meridien Jakarta, Kamis 20 April 2017.

Tersangka Kasus Korupsi Asabri Rennier Abdul Ditahan Kejagung

Secara keseluruhan, ia katakan, pekerja Indonesia memiliki kecenderungan ketidaksiapan untuk menghadapi masa pensiun. "Dari survei, 90 persen pekerja Indonesia secara finansial tidak siap hadapi masa pensiun.

"Dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menyebut 93 persen pekerja di Indonesia, tidak punya bayangan bagaimana kehidupan usai pensiun," ucapnya.

Kisruh JHT, Hotman Paris Ingatkan Menaker Kasus Jiwasraya dan Asabri

Ketidaksiapan tersebut pun, harus dihadapi dengan biaya hidup setelah pensiun, yang tidak turun secara signifikan. Sebab, masih ada 94 persen kebutuhan hidup yang harus dipenuhi.

"Gaji kita yang didapat hanya 80 persen dari gaji pokok, sedangkan kebutuhan tetap, atau bertambah," ucapnya.

Alhasil, setelah pensiun, rata-rata pekerja Indonesia harus bekerja lagi untuk dapat bertahan hidup. Survei Manulife, ia sebutkan, tujuh dari 10 orang harus masih bekerja setelah pensiun.

"Beda dengan kawan-kawan kita di negara maju, setelah pensiun tinggal jalan-jalan saja. Sementara itu, di Indonesia faktanya masih bekerja," ucapnya.

Sisanya, 65 persen pekerja setelah pensiun, menumpang ikut anaknya, karena ketidakmampuan secara finansial.

"Saya minta, seluruh pekerja untuk siapkan pensiun, salah satunya dengan menabung. Kedua, dengan melakukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan bakat seluruh pekerja," jelasnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya