Tak Jelasnya Reformasi Pajak AS, Ikut Lemahkan Saham di Asia

Bursa Asia
Sumber :
  • CNBC

VIVA.co.id – Bursa saham Asia, pada perdagangan Kamis pagi ini dibuka melemah mengikuti pelemahan bursa Wall Street, yang ditutup anjlok akibat belum jelasnya rincian reformasi pajak yang dijalankan oleh Presiden Trump.

Mengekor Bursa Wall Street, Saham di Asia Menguat

Dilansir dari CNBC, Kamis 27 April 2017, Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,4 persen. Kemudian, Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,27 persen dan Indeks ASX 200 Australia turun tipis 0,02 persen.

Menurunnya keyakinan investor terhadap kebijakan pemangkasan pajak Trump, didorong oleh pertanyaan kecil terkait kebijakan fiskal negara tersebut. Di mana, banyak mempertanyakan apakah kebijakan itu bisa meningkatkan defisit fiskal.

Bursa Asia Menguat, Sambut Positif Pilpres Prancis

Terlebih dari rumor yang beredar, kebijakan Trump tersebut akan memotong tarif pajak dari 35 persen menjadi hanya sebesar 15 persen, sehingga tentu akan menimbulkan efek negatif terhadap fiskal.

"Setelah melihat rumor tersebut, investor AS menjual saham mereka, setelah pembukaan," kata Kepala Strategis Pasar Saham CMC Markets, Michael McCarthy.

Tak Terpengaruh Tragedi Paris, Bursa Asia Menghijau

Sementara itu, meski Indeks Kospi secara keseluruhan melemah, namun saham Samsung Electronics cukup baik. Di mana, laba kuartal I perusahaan tersebut terbaik sejak 2013, sehingga saham yang awalnya turun lebih dari 1,8 persen, kembali pulih dan diperdagangkan lebih dari 2,2 persen. (asp)

Pengendara sepeda di depan papan Bursa Saham Tokyo.

Saham-saham di Asia Pasifik Menguat, Terdorong Wall Street

Sentimen positif dari Uni Eropa juga turut berkontribusi.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2017