Kebijakan Jokowi Belum Maksimal, Ketimpangan Masih Lebar

Tempat tinggal warga miskin di Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Ketimpangan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia terlihat semakin melebar. Angka gini ratio yang masih berada pada posisi 0,397, menjadi gambaran jelas upaya pemerataan ekonomi yang digencarkan Presiden Joko Widodo belum maksimal.

COVID-19 dan Naiknya Kemiskinan Buat Ketimpangan di RI Melebar

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Imaduddin Abdullah mengungkapkan, angka ketimpangan di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara kawasan Asia Pasifik, seperti Vietnam, Thailand, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Posisi Indonesia, ditegaskan dia, hanya unggul dari negara-negara seperti Malaysia dan Filipina.

“Ketimpangan di Indonesia semakin lebar. Ketimpangan ini harus dicari solusinya,” ujar Imaduddin, dalam sebuah diskusi, Jakarta, Kamis 4 Mei 2017.

ILUNI UI: Ada Ketimpangan Distribusi Uang di Masyarakat

Ketimpangan yang hingga saat ini masih terjadi, tercermin dari pendapatan rata-rata para petani yang jauh dari kata sejahtera. Berdasarkan sensus tahun lalu, pendapatan rata-rata petani Indonesia hanya mencapai Rp12,4 juta per tahun. Artinya, kata Imaduddin, para petani setiap bulannya hanya mendapatkan Rp1 juta.

Meskipun angka gini ratio sudah mengalami penurunan, Imaduddin memandang, kualitas dari pertumbuhan ekonomi nasional tidak terasa sampai ke kalangan bawah. Imaduddin menegaskan, kondisi tersebut yang menjadi akar penyebab, ketimpangan di berbagai daerah hingga saat ini masih terasa kental.

Pengeluaran Masyarakat Terbawah Tumbuh Cepat, Ketimpangan RI Turun

“Selain itu, ada ketimpangan akses kesehatan bagi masyarakat kelompok bawah. Padahal, kelompok masyarakat kelas atas, sudah 95 persen akses untuk kesehatannya,” katanya.

Garis pemisah si kaya dan si miskin. (ilustrasi)

Rasio Gini RI Turun, Ketimpangan Si Kaya dan Si Miskin Menyempit

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat ketimpangan pengeluaran atau rasio gini Indonesia pada September 2022 turun 0,003 poin menjadi sebesar 0,381.

img_title
VIVA.co.id
16 Januari 2023