- Istimewa
VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini bisa tumbuh hingga 5,3 persen, atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017 sebesar 5,2 persen.
"Paling tidak, bisa seperti pola tahun lalu. Sehingga, arahnya di tahun 2017 ini, pertumbuhan bisa berkisar 5,3 persen," kata Darmin, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 5 Mei 2017.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kinerja ekspor pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 8,04 persen secara year on year, didorong oleh peningkatan harga komoditas non minyak dan gas di pasar internasional. Membaiknya perekonomian para mitra dagang Indonesia, pun menjadi dorongan tersendiri bagi aktivitas ekspor.
Namun, sayangnya konsumsi masyarakat pada kuartal pertama justru relatif melambat, hanya tumbuh 4,93 persen secara year on year. Pembentukan Modal Tetap Bruto, pun tumbuh stagnan di angka 4,81 persen. Meski demikian, konsumsi pemerintah di kuartal pertama berhasil naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Realisasi belanja pemerintah pada kuartal pertama mencapai Rp400,14 triliun, naik dibandingkan realisasi pada kuartal pertama tahun lalu yang hanya mencapai Rp391,04 triliun. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, belanja pemerintah telah berhasil terserap 19,23 persen dari total pagu belanja APBN 2017.
“Sebenarnya, realisasi belanja pemerintah kuartal pertama masih lebih baik dari tahun lalu. Tetapi, APBN belum masuk menjadi motor penggerak yang optimum,” katanya.
Ekonom PT Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan, membaiknya tren kenaikan indeks kepercayaan konsumen pada kuartal pertama tahun ini, bisa menjadi kunci untuk menjaga konsumsi masyarakat sepanjang tahun. Maka dari itu, diharapkan hal itu bisa membantu mendongkrak daya beli masyarakat.
Namun, untuk mempercepat perbaikan kualitas pertumbuhan, pemerintah diharapkan segera merampungkan kebijakan pemerataan ekonomi berkeadilan, yang mencakup implementasi reformasi agraria dan redistribusi aset yang diharapkan mendorong ekonomi kerakyatan.
“Sehingga, dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dapat terdistribusi ke seluruh kalangan,” ujarnya. (asp)