- Arie Dwi Budiawati / VIVA.co.id
VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, meminta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita segera membereskan persoalan harga bawang putih yang memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap perkembangan Indeks Harga Konsumen Mei 2017. IHK pada bulan lalu, mencatatkan inflasi 0,39 persen.
“Bawang putih memang ada yang tidak benar. Importirnya ada yang terlalu besar dan menguasai supply. Biar mendag yang berurusan dengan importir itu,” tutur Darmin, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 2 Juni 2017.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, bawang putih memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi sepanjang Mei, dengan persentase 0,08 persen. Selain itu, komoditas lain yang memberi kontribusi besar adalah telur ayam ras sebesar 0,05 persen. dan daging ayam ras dengan persentase 0,04 persen.
Darmin menganggap wajar atas kenaikan harga daging ayam ras yang menjadi salah satu komponen terbesar penyumbang inflasi. Namun, dia memandang, kenaikan harga daging ayam ras yang terjadi tidak perlu direspons dengan kembali menggencarkan operasi pasar.
“Sebenarnya dia (daging ayam ras) untuk mencapai angka yang masuk akal, jangan terlalu rendah. Kalau terlalu rendah, ternaknya bisa kesulitan,” katanya.
Darmin tak memungkiri, angka inflasi Mei memang cukup tinggi. Namun, mantan gubernur Bank Indonesia itu mengaku optimistis, pergerakan inflasi tahun ini tetap sesuai perkiraan pemerintah. Meskipun di sisi lain, Darmin menegaskan bahwa ruang untuk sejalan dengan target tersebut sudah mengecil.
“Kesimpulannya, masih dalam range (perkiraan) yang cukup baik, tapi sudah mulai mentok,” ujarnya. (art)
Harga Bawang Putih Rp 60 Ribu di Sulteng, Jokowi: Ini yang Agak Mahal, tapi Secara Umum Baik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemukan harga komoditas bawang putih mengalami kenaikan menjadi Rp 60.000 per kilogram (kg).
