Pengeluaran Ini Perlu Diwaspadai Selama Ramadan

Ilustrasi belanja di mal
Sumber :
  • Pexels/freestocks.org

VIVA.co.id – Bulan puasa menjadi bulan yang sangat dinantikan bagi seluruh umat muslim di dunia. Tak hanya dapat menambah iman dan pahala, di bulan berkah ini banyak kebaikan yang bisa diperoleh. 

Tips Jitu Agar Tak Keteteran Bila Punya Pekerjaan Sampingan

Namun siapa sangka, bulan puasa juga menjadi waktu Anda bisa mengeluarkan uang berlebih untuk berbagai macam hal. Bahkan menurut survei yang ada, hampir sebagai besar orang merasakan jika pengeluarannya semakin bertambah saat Ramadan.

Maklum saja, saat Ramadan tiba hampir semua harga kebutuhan bahan bahan pokok melonjak drastis dan membuat biaya pengeluaran semakin bertambah. 

Delapan Pekerjaan yang Bakal Digantikan Robot di Masa Depan

Namun sebenarnya selain itu, masih banyak pengeluaran tambahan lainnya yang akan membuat kantong dapat terkuras selama bulan puasa. Nah berikut ini penjelasannya, seperti dikutip dari laman Cermati.com, Rabu, 14 Juni 2017.

1. Buka puasa di luar

Tak Banyak yang Tahu, Ini Saat Tepat untuk Punya Asuransi Jiwa

Salah satu pengeluaran tambahan yang seringkali terjadi saat bulan puasa datang adalah buka bersama alias bukber di luar. Hal ini menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia untuk tetap dapat menjaga tali silahturahmi dengan teman-teman lainnya. 

Mulai dari bukber SD, SMP, SMA, kuliah, teman kerja, teman komunitas dan lainnya tentu akan ada selama bulan puasa. Kegiatan bukber ini tanpa disadari akan menjadi pengeluaran tambahan yang tak terkira selama bulan puasa.

Apalagi jika Anda memiliki banyak teman, tentu tak enak rasanya jika tak mengiyakan ajakan-ajakan tersebut. Namun yang perlu dipahami, tak semua ajakan bukber itu harus dilakukan. 

Meskipun sudah memiliki kartu kredit, namun tetap saja akan ada pengeluaran tambahan yang akan membuat dompet terkuras. Untuk itu, cobalah untuk mengatur jadwal bukber bersama teman-teman Anda. Misalnya saja minimal seminggu sekali saja melakukan bukber, di luar itu akan lebih baik jika buka puasa di rumah saja.

2. Biaya bensin yang mahal

Selama bulan puasa terkadang membuat lalu lintas menjadi macet, terutama saat menjelang berbuka puasa. Hal ini dikarenakan semua orang ingin cepat sampai rumah sebelum waktu buka puasa datang. 

Dengan kondisi macet yang parah tersebut tentunya akan membuat bahan bakar menguap habis di jalanan sia-sia. Sehingga tanpa disadari akan membuat Anda sangat boros dalam pembelian bahan bakar. Untuk mengatasinya, Anda bisa mencoba untuk naik transportasi umum yang lebih murah.

3. Belanja kebutuhan Lebaran

Pengeluaran tambahan lainnya yang sepertinya wajib dikeluarkan selama bulan puasa adalah belanja kebutuhan Lebaran. Hal ini sepertinya tak dapat dihindari karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Mulai dari baju, sepatu, kue Lebaran, dan lainnya.

Secara tidak langsung, tabungan Anda juga ikut terambil saat uang THR sudah menipis. Padahal uang THR yang didapatkan bisa dialihkan ke hal yang lebih bermanfaat, misalnya saja untuk membeli rumah. Membeli pakaian baru tidak harus dilakukan saat Lebaran akan datang saja.

4. Biaya mudik

Biaya tambahan lainnya yang selalu ada di saat bulan puasa adalah biaya untuk mudik ke kampung halaman. Berbeda dari hari-hari biasanya, tiket transportasi menjelang Lebaran dapat melonjak hingga dua kali lipat. 

Hal ini yang menjadi pengeluaran tambahan yang dapat menguras tabungan Anda. Namun sebenarnya ada beberapa tiket yang menawarkan harga yang lebih murah, saat Anda memesannya jauh-jauh hari. 

Misalnya saja tiket kereta api yang sudah bisa dipesan kurang lebih H-90. Ada beberapa kategori tempat duduk yang menawarkan harga berbeda beda dan tentunya lebih murah. 

Untuk itu persiapkan mudik Lebaran Anda dari jauh-jauh hari agar tidak terjadi pemborosan atau malah tidak kebagian tiket. 

5. Bagi-bagi THR

Sudah menjadi tradisi jika selalu ada bagi bagi THR dari orang-orang yang sudah bekerja kepada sanak saudara yang masih anak-anak. Kebiasaan ini tentunya menjadi tradisi yang baik, namun tetap saja perlu ada pertimbangan yang jelas. 

Anda harus melihat kemampuan diri sendiri terlebih dahulu untuk menentukan besarnya THR yang akan diberikan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya