Pengusaha Ritel: Harga Beras Sudah Mahal dari Distributor

Pedagang beras di pasar Cipinang/Ilustrasi
Sumber :
  • Ade Alfath/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, atau Aprindo menyebut, harga beras yang mahal di pasaran sudah didapat dari distributor. Ia membantah, Ritel menetapkan harga yang terlalu tinggi.

Impor Beras dari Kamboja Jelang Lebaran, Bapanas Ungkap untuk Jaga Stok Bulog

Ketua Umum Aprindo, Roy N. Mandey mengatakan, harga yang mahal didapatnya setelah dari distributor akhir. Menurutnya, tingginya harga beras premium, merupakan proses akumulasi rantai pasok di hulu dan antara.

"Karena, harga yang di peritel adalah harga yang didapat dari distributor, dari hulu. Kami kan hanya hilir. Dan, ini tentunya akan sama-sama dicari jalan keluar untuk mendapatkan harga sesuai harapan," kata Roy di kantor KPPU, Jakarta, Selasa malam, 25 Juli 2017.

Kenaikan Harga Eceran Tertinggi Beras Premium Diperpanjang hingga April 2024

Mengenai PT Indo Beras Unggul (IBU) yang menyalurkan beras premium dengan merk Ayam Jago hingga Rp20.400, dinilainya, memang cukup mahal. Namun, kata dia, pihaknya dan anggota aspirasinya memang hanya menjual beras dengan jenis premium.

"Harga kemasan di peritel itu adalah premium. Jadi, jenis harga itu kan ada komoditi dan harga kemasan. Harga komoditi itu adalah jenis medium. Kalau premium atau kualitas kemasan ada di ritel modern. Jadi memang sudah berbeda," jelas dia.

Daftar Harga Pangan 19 Maret 2024: Beras hingga Cabai Kompak Naik

Mengenai kasus yang menjerat PT Indo Beras Unggul, Roy mengatakan, saat ini hanya menyerahkan kepada pihak yang berwajib. Ia bilang, belum ada kesepakatan dari peritel untuk menarik barang dari PT IBU tersebut dari gerai ritel di Indonesia.

"Jadi, Aprindo akan mengikuti ketentuan dari proses ini. Tinggal kita koordinasikan dengan seluruh toko kita di Indonesia, untuk berupaya mengikuti. Tetapi, tidak serta merta menarik karena kita juga mau jaga tidak hilangnya beras itu di kota atau daerah.

Dia pun menegaskan bahwa saat ini, para pengusaha ritel masih menjual beras Maknyuss dan Ayam Jago.

"Kan pemeriksaan dari pihak berwajib, kita selalu laporkan ke satgas bahwa memang belum bisa ditindak atau dianggap pelanggaran. Kalau toko kami masih jual," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya