Pekan Depan Jalan dari Sampah Plastik Diuji di Bekasi 

Ilustrasi Mobil Aspal
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id – Pemerintah terus berupaya meningkatkan inovasi pembangunan jalan dengan menggunakan sampah plastik. Ide yang di adopsi dari India tersebut, dalam waktu dekat segera diimplementasikan ke proyek percontohan di ruas jalan daerah.

Dua Sisi Sampah Plastik, Ramah Kantong tapi Tidak untuk Kesehatan

Setelah beberapa waktu yang lalu mengklaim telah berhasil melakukan uji coba sampah plastik sebagai campuran material pembangunan jalan di Bali, kali ini pemerintah akan melakukan hal serupa di Bekasi, Jawa Barat. Rencananya, uji coba ini akan dilakukan minggu depan.

“Minggu depan kami akan coba di Bekasi. Masalah sampah ini kami sudah berjanji 70 persen bisa diselesaikan 10 sampai 15 tahun ke depan,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Jakarta, Rabu 2 Agustus 2017.

Upaya Mahasiswa Kurangi Sampah Plastik, Kompak Lakukan Ini

Dengan pemanfaatan sampah plastik sebagai pembangunan jalan, mantan Menteri Bidang Politik Hukum dan Keamanan itu meyakini, persoalan sampah plastik yang setiap harinya bisa mencapai delapan ribu ton dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat. 

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan, pemerintah akan melakukan uji coba penggunaan sampah plastik pada jalan sepanjang 700 meter. Namun, pemerintah hanya akan menggunakan 10 persen komponen dari sampah plastik.

Audit Sampah Sungai Watch Dinilai Tidak Merepresentasikan Kondisi di Indonesia 

“Kalau kita coba satu kilometer, kira-kira 2,5 ton plastik. Tujuannya kebersihan. Kita itu produsen sampah plastik terbesar di dunia,” katanya.

Pemerintah, kata Basuki, baru akan mengimplementasikan secara penuh penggunaan sampah plastik sebagai material dalam skala nasional pada 2018 mendatang. Menurutnya, penggunaan sampah plastik cocok digunakan untuk pembangunan jalan di sejumlah daerah Indonesia.

“Jadi nanti di mana-mana. Jakarta, Semarang, dan Medan. Itu kuat, karena campurannya 10 persen. Seperti aspal biasa saja,” katanya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya