Begini Penjelasan Menko Darmin soal Lesunya Daya Beli

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
Sumber :
  • Agus Rahmat/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pemerintah menampik anggapan yang menyebut daya beli masyarakat tengah mengalami kontraksi. Meskipun beberapa indikator daya beli dan pengeluaran masyarakat hingga Juni 2017 mengalami kelesuan.

Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Capai 193,6 juta, Airlangga: Ada Andil Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomin Darmin Nasution mengungkapkan, tren pelemahan daya beli memang kerap terjadi di pertengahan tahun dalam dua tahun terakhir. Kondisi yang tergambarkan saat ini, ditegaskan Darmin, sama sekali tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.

“Data di bulan puasa dan Lebaran itu melambat. Tahun lalu, itu Lebaran bulan Juli. Data Juli jelek. Tahun ini, Lebaran di Juni, jelek,” kata Darmin, Jakarta, Rabu 2 Agustus 2017.

Harga BBM Non-subsidi Pertamina Tidak Naik, Erick Thohir: Demi Jaga Stabilitas Ekonomi

Darmin pun tak memungkiri, dalam satu tahun terakhir Ramadan dan Lebaran yang biasanya berkontribusi lebih bagi perekonomian dalam negeri tak mampu terakselerasi dengan optimal. Meski demikian, bukan berarti hal tersebut jadi indikasi pelemahan konsumsi masyarakat.

“Dengan begitu, bukan maksud saya mengatakan ini lesu. Saya tidak katakan tidak benar melesu itu. Tunggu saja satu dua minggu lagi,” ujarnya.

Pertumbuhan Ekonomi AS Beri Tekanan ke Ekonomi Global, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam kesempatan yang sama menegaskan, kurang bergeliatnya aktivitas konsumsi masyarakat selama Lebaran dapat dimaklumi. Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan hal itu terjadi.

“Itu terfluktuasi, karena Juni hari kerja jadi pendek. Penjualan turun hampir di semua aspek. Yang jual kan libur. Bagaimana mau ada transaksi,” katanya.

Bambang pun tak bisa menyimpulkan bahwa saat ini daya beli masyarakat dalam keadaan normal. Namun, pemerintah menegaskan akan tetap melakukan berbagai upaya konkret untuk menggenjot daya beli masyarakat ke depan. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya