September, Cadangan Devisa RI US$ 62,3 Miliar

VIVAnews - Posisi cadangan devisa per September 2009, mencapai US$ 62,29 miliar. Cadangan devisa ini cukup untuk membiayai 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah jangka pendek.
 
Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya mengatakan, cadangan devisa per September itu sudah termasuk tambahan US$ 2,7 miliar yang berasal dari Lembaga Donor Internasional (IMF). 

"Itu sama seperti 168 negara lain yang semuanya mendapat tambahan," kata dia di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Senin 5 Oktober 2009.
 
Bank Indonesia memandang stabilitas ekonomi Indonesa dan moneter saat ini tetap terjaga. Ini tercermin pada nilai tukar yang stabil dan inflasi yang rendah.
 
Kondisi nilai mata uang rupiah sendiri, menurut Budi, diperkirakan masih bisa menguat. Ini seiring dengan upaya Bank Indonesia dalam mempertahankan keseimbangan domestik sejalan dengan fundamental ekonomi.
 
Beberapa faktor penguatan rupiah seperti adanya konfiden dari luar dan emerging market, dan juga terpengaruh karena perkembangan pasar global yang masih belum pasti. Meski Bank Indonesia yakin bahwa pemulihan sudah sesuai jalur namun pemulihan ini masih berjalan lambat.
 
"Pasar global masih penuh ketidakpastian. Itu seperti saat sekarang di mana nilai dolar berpengaruh ke emerging market dan rupiah. Jadi bukan karena pengaruh fundamental, tapi itu lebih karena faktor ketidakpastian," katanya.

hadi.suprapto@vivanews.com

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 
Prabowo Subianto tiba di Malaysia.

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024